Berita Pidie Jaya
Kerap Tergenang, Anggota DPRK Pidie Jaya: Timbun Halaman Puskesmas Bandar Baru, Ini Kata Kadiskes
"Sudah bertahun-tahun halaman Puskesmas ini tergenang air saat musim hujan karena posisinya rendah,"
Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
"Sudah bertahun-tahun halaman Puskesmas ini tergenang air saat musim hujan karena posisinya rendah,"
Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Halaman Puskesmas Bandar Baru, Pidie Jaya (Pijay) kerap tergenang air, sehingga tentu terganggu pelayanan kesehatan di sana.
Pasalnya, posisinya Puskesma tersebut sudah rendah.
Oleh karena itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya, Bustami HS, mendesak Pemkab atau atau instansi terkait menimbun halaman Puskesmas tersebut.
"Sudah bertahun-tahun halaman Puskesmas ini tergenang air saat musim hujan karena posisinya rendah.
Warga yang datang berobat pun kesulitan atas kondisi ini," kata Bustami kepada Serambinews.com Rabu (4/12/2019).
• BREAKING NEWS - Dikabarkan Hilang, Remaja SMP Ditemukan di Kamar Hotel Usai Layani Pria
• BREAKING NEWS - Skimming Marak, Uang Tabungan Nasabah BRI Ludes
• Soal Ledakan Granat di Monas, Pengamat: Saya Nggak Yakin Milik Sipil, kecuali Tentara Jual ke Sipil
Bustami mengatakan agar persoalan ini dapat ditangani menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Pidie Jaya tahun 2020.
Apalagi, kata Politisi NasDem asal Luengputu ini, aktivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas itu selama ini semakin padat.
Tak terkecuali terkait keluar masuknya mobil antar pasien, sehingga terkadang parkir pun menjadi semrawut.
"Jadi, penataan akses publik ini patut ditindaklanjuti agar masyarakat lebih nyaman atas pelayanan kesehatan ini," kata Bustami.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Kadiskes dan KB) Pijay, Munawar Ibrahim SKP MPH melalui Kepala Puskesmas Bandar Baru, dr Husni SKM, menanggapi hal ini.
Dokter Husni mengatakan pihaknya sudah mengusul anggaran Rp 300 juta melalui Dinkes dan KB Pijay.
Bahkan usulan itu sudah dibahas dalam APBK 2020.
"Sehingga upaya penimbunan dan pembangunan saluran pembuang atau drainase ini dapat dilakukan pada awal 2020," kata Husni menjawab Serambinews.com, Rabu (4/12/2019). (*)