Babi yang Mati di Sumut Capai 22.985 Ekor Terserang Hog Cholera, Bangkainya Lintasi Sungai Aceh

Dalam dua pekan, jumlah babi yang mati di Sumatera Utara akibat hog cholera atau kolera babi naik lebih dari dua kali lipat.

Editor: Faisal Zamzami
ANTARA FOTO/IRSAN MULYADI
Personel Babinsa TNI mengangkat bangkai babi dari aliran Sungai Bederah, untuk dikubur, di Kelurahan Terjun, Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/11/2019). Sedikitnya 5.800 ekor babi mati diduga akibat wabah virus Hog Kolera dan African Swine Fever atau demam babi Afrika di 11 kabupaten/kota di Sumut. (ANTARA FOTO/IRSAN MULYADI) 

Polisi juga memergoki Hormat Sianturi membawa bangkai babi dengan becak motornya.

Hormat mengaku akan mengubur bangkai babi di belakang rumahnya.

Sudah lima orang peternak babi yang diperiksa. Namun, hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengatakan, ada indikasi pelaku usaha yang membuang bangkai babi.

Menurut Agus, penanganan tidak hanya pada pembuang bangkai saja.

"Tapi pelaku usahanya akan kita proses. Tadi Dirkrimsus menyampaikan bahwa ada indikasi ada pelaku usaha yang membuang bangkai babi itu. Mudah-mudahan bisa diproses sebagaimana mestinya," ujar Agus.

Bangkai Babi dari Sumut Lintasi Sungai Aceh

Puluhan bangkai babi tiba-tiba melintas mengikuti arus air di kawasan sungai Lae Souraya, Kota Subulussalam, Aceh,  Senin (18/11/2019).

Kondisi ini mulai meresahkan warga.

Warga khawatir bangkai babi tersebut mengandung virus kolera atau virus demam babi afrika yang selama ini marak diberitakan.

Warga takut jika virus kolera babi dan virus demam babi afrika itu akan membahayakan kesehatan dan mematikan.

Bangkai babi yang hanyut sudah dengan keadaan membusuk dan menimbulkan bau yang menyengat dan membuat sungai Lae Souraya tercemar.

Mendapati kondisi ini, Pemerintah Kota Subulussalam langsung meninjau kondisi sungai dan mengambil sampel air sungai untuk diperiksa.

Sampel air dikirimkan ke laboratorium di Sumatera Utara.

Wakil Wali Kota Subulussalam Salmaza mengimbau kepada warga untuk sementara tidak cemas dan memastikan jika menggunakan air, adalah air yang mengalir.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved