Marak Perdagangan Daging Anjing di Jawa Tengah, Ini Bahaya Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan
Marak Perdagangan Daging Anjing di Jawa Tengah, Ini Bahaya Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan
SERAMBINEWS.COM - Marak Perdagangan Daging Anjing di Jawa Tengah, Ini Bahaya Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan.
Maraknya perdagangan daging anjing di sejumlah daerah di Jawa Tengah membuat sejumlah aktivis yang tergabung dalam Dog Meat Free Indonesia (DMFI) mendesak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar mengambil tindakan tegas.
Sebelumnya, DMFI bertemu Ganjar di kantor gubernur, Jalan Pahlawan Semarang dan meminta Ganjar menjamin peraturan pelarangan konsumsi anjing dapat segera dikeluarkan.
Hal itu agar perdagangan, pembantaian, dan konsumsi daging anjing bisa dihentikan.
• Menaker Jumpa Jokowi di Istana, Program Kartu Pra Kerja Tak Jadi Diresmikan Pada Januari 2020
Dari hasil investigasi DMFI, telah ditemukan 11 warung di Semarang yang masih eksis menjual masakan dari olahan daging anjing.
Koordinator DMFI Semarang Handojo mengatakan, penjual daging anjing tersebar di beberapa daerah di Semarang, di antaranya di sekitar Stadion Diponegoro, Jalan Barito, kawasan Tanah Putih, serta di eks lokalisasi Sunan Kuning.
Sisanya di dekat Goa Kerep Ambarawa dan satu di Ungaran.
"Kalau dijumlah ada 11 warung sengsu atau rica-rica berbahan daging anjing. Untuk tempat pembantaiannya ada di Pudak Payung Banyumanik," kata Handojo, saat ditemui di Semarang, Kamis (5/12/2019).
Handojo mengungkapkan, para pedagang daging anjing kerap kali berburu anjing di sejumlah tempat untuk kemudian dibantai.
• 8 Anggota Dewan Ditegur Karena Merokok di Kantor dan Pakai Baju Santai Saat Kerja
Handojo menceritakan, pernah suatu kali melihat seorang pedagang yang nekat menyembelih anjing dalam kondisi sakit-sakitan.
Tak hanya itu, ada pula pedagang yang nekat menjual daging anjing yang didapat dari sembarang tempat.
"Bahkan, saya pergoki dengan mata sendiri ada penjual di sekitar Stadion Diponegoro yang dagangannya didapat dari anjing yang kena kudisan.
Ini kan sudah sangat berbahaya kalau dikonsumsi.
Jalan satu-satunya ya saya rasa pemerintah harus menerbitkan aturan yang tegas untuk memberangus para pedagang daging anjing ini," ucap Handojo.
Menurut Handojo, anjing sejatinya bukanlah binatang yang layak dikonsumsi.
Karena selain proses penyembelihannya yang terlampau sadis, anjing juga rawan terkena rabies.
• Heboh! Gerombolan Anjing Hutan Muncul di Lhoong Aceh Besar, Mangsa Ayam Milik Warga
"Sebaran daging anjing di Semarang kebanyakan dipasok dari Jawa Barat.
Para pedagang masih banyak yang nekat menjual daging anjing dengan kondisi yang memprihatinkan," jelas Handojo.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, orang yang kerap memakan daging anjing, biasanya berpotensi mengalami gangguan kesehatan.
"Kan daging anjing tidak layak dimakan. Itu malah bisa menimbulkan antraks, leptosirosis, dan penyakit menular lainnya. Jadi, jangan lagi dikonsumsi," ucap Yulianto.
Kendati demikian, Yulianto berharap tidak ada wabah penyakit rabies di Jateng.
Dalam waktu dekat pihaknya akan melibatkan Dinas peternakan dan Dinas Pertanian Jateng untuk mendeteksi sebaran rabies di beberapa daerah di Jateng.(Riska Farasonalia)
• 7 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan, Meningkatkan Kesehatan Usus hingga Memerangi Penyakit Kronis
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Harus Berhenti Konsumsi Daging Anjing?",