14 Kali Longsor Landa Subulussalam, Dalam Sebulan Terakhir
Hujan deras, angin kencang, hingga petir masih terus melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya setiap hari
SUBULUSSALAM - Hujan deras, angin kencang, hingga petir masih terus melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya setiap hari. Akibat cuaca ekstrem tersebut, dalam sebulan ini Subulussalam sudah dilanda longsor hingga 14 kali tepatnya di lintasan nasional Aceh-Medan, kawasan Kedabuhen, Desa Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Demikian diungkapkan Kepala PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Kementerian PUPR, Iwan kepada Serambi, Sabtu (7/12). Dikatakan, sejauh ini ada dua titik bahu jalan yang amblas dengan panjang 15 sampai 100 meter. Sementara pohon tumbang terjadi di enam titik. "Longsor di Subulussalam sudah 14 kali, kemudian pohon tumbang dan bahu jalan amblas hingga oprit jembatan," ujarnya.
Iwan mengatakan, pihaknya terus stanby untuk mengantisipasi bencana longsor, pohon tumbang, termasuk banjir. Menurutnya, sejauh ini ada sejumlah titik badan jalan rawan longsor di wilayah Subulussalam. "Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer di perbatasan Aceh-Medan tepatnya Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulusssalam," terangnya.
Terbaru, longsor kembali melanda kawasan Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Sabtu (7/12) pagi. Longsor tersebut terjadi di dua titik. PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II sudah membersihkan material longsor di kawasan tersebut. "Sudah berhasil dibersihkan, ada dua titik lokasi longsor," kata Iwan.
Longsor yang terjadi di kawasan Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Sabtu (7/12) pagi sempat membuat lalu lintas di jalur itu terganggu. Puluhan kendaraan yang datang dari arah Medan menuju Aceh maupun sebaliknya terjebak, tidak dapat melintas di jalan yang berada di lereng bukit Kedabuhen itu.
Jaka Pratama, warga yang hendak melintas menuju Sidikalang terjebak di lokasi longsor. Jaka mengaku sampai satu jam terjebak di lokasi longsor guna menunggu pembersihan jalan. Meski lokasinya hanya satu titik, namun material longsor cukup besar hingga menutup badan jalan nasional itu. (lid)