Berita Abdya

Sejumlah Hotel dan Restoran di Abdya Menunggak Membayar Pajak, Pengusaha Walet Jadi Contoh yang Baik

"Iya benar, pajak untuk hotel targetnya Rp 100 juta, namun yang terealisasi hanya Rp 72 juta," ujar kepala Badan Keuangan Abdya, Mussawir SSos MSi.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ ZAINUN YUSUF
Gedung megah dan mewah yang dibangun sebagai Pendapa Bupati Abdya, kini difungsikan sebagai Kantor Disdikbud sejak Juli lalu. Gedung berlokasi sekitar 900 meter dari kepala jembatan Krueng Beukah arah Desa Lhueng Taroek, Blangpidie, direkam, Kamis (21/11/2019). 

"Iya benar, pajak untuk hotel targetnya Rp 100 juta, namun yang terealisasi hanya Rp 72 juta," ujar kepala Badan Keuangan Abdya, Mussawir SSos MSi.

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sejumlah hotel dan restoran di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dikabarkan menunggak membayar pajak. 

Informasi yang diperoleh, ada beberapa restoran maupun hotel yang enggan membayar pajak.

Untuk restoran, meski ada yang menunggak, namun target tercapai.

Sedangkan untuk pajak hotel, kabarnya tidak mencapai target.

Kepala Badan Keuangan Abdya, Mussawir SSos MSi, saat dikonfirmasi membenarkan informasi bahwa target untuk PAD sektor perhotelan, tidak mencapai target.

"Iya benar, pajak untuk hotel targetnya Rp 100 juta, namun yang terealisasi hanya Rp 72 juta," ujar kepala Badan Keuangan Abdya, Mussawir SSos MSi.

Pelamar CPNS dari Disabilitas di Nagan Raya Kosong

Peringati Hari Antikorupsi, KOMPAK Unjuk Rasa di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Ini Tuntutannya

Biliknya Terbakar, Santri Dayah Darussalam Lebih Utamakan Selamatkan Kitab dari pada Pakaian

Meski begitu, lanjutnya, pihaknya terus berupaya, agar PAD sektor perhotelan itu bisa mencapai target, bahkan bisa meningkat setiap tahun.

Untuk PAD sektor restoran, Mussawir mengakui bahwa tahun ini mencapai target, bahkan melebihi target sebesar Rp 20 juta.

"Target kita Rp 920 juta, alhamdulillah realisasi Rp 940 juta.

Tapi, ada beberapa restoran yang sempat menolak membayar pajak," sebutnnya.

Namun, lanjutnya, setiap bulan, petugasnya terus mendatangi restoran yang menolak membayar pajak tersebut, hingga pihak pengelola restoran tersebut paham dan bersedia membayar kewajibannya.

"Iya, masih banyak masyarakat kita belum sadar, dan belum tau tentang kewajiban ini. Upaya kita, masih dengan pendekatan, kalau tidak direspon, ya akan diambil sikap tegas," ungkapnya.

Salah satu contoh yang baik, katanya, persoalan sarang walet, awalnya banyak pengusaha keberatan dan tidak membayar pajak.

Tetapi setelah tim datang dan melakukan sosialisasi kepada para pengusaha sarang walet tersebut, para pengusaha itu kini sudah bersedia membayar pajak.

"Insya Allah, sosialisasi ini terus kita lakukan, guna masyarakat sadar, dan bersedia membayar pajak.

Setiap tahun, kita terus berupaya, memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk sadar membayar pajak, sehingga PAD kita, setiap tahun bisa meningkat," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved