Uijian Berbasis Online

Gunakan Internet Rakitan, Siswa SMPN 2 Pante Ceureumen Ikuti Ujian Semester Berbasias Online

Hal itu dilakukan guna membentuk karakter siswa agar lebih cerdas, dan menghemat biaya dan mendekatkan siswa dengan dunia informasi teknologi.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Dok. Banta Lidan
Siswa SMPN 2 Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, Jumat (13/12/2019) mengikuti ujian semester berbasis online. 

Laporan Sa'dul Bahri I Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - SMPN 2 Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat melaksanakan ujian semester berbasis online sejak 5 Desember 2019.

Hal itu dilakukan guna membentuk karakter siswa agar lebih cerdas, dan menghemat biaya dan mendekatkan siswa dengan dunia informasi teknologi.

“Jumlah siswa kita di SMPN 2 Pante Ceureuemn saat ini berjumlah 193 orang siswa, sedangkan persediaan komputer sebanyak 20 unit bantuan dari Kementerian Pendidikan, dan ditambah laptop guru 5 unit, sehingga sesi ujian dibuat sebanyak 8 sesi saat ujian,” kata Banta Lidan, Kepala Sekolah SMPN 2 Pante Ceureumen kepada Serambinews.com, Jumat (13/12/2019).

Ia menambahkan sekolah tersebut saat ini masih kekurangan komputer yang dibutuhkan untuk keperluan siswa saat melaksanakan ujian, sebab dari 193 orang siswa hanya ada 25 unit komputer, sehingga harus antre.

Sebelum melaksanakan ujian berbasis online, siswa lebih dulu melakukan simulasi.

Diduga Menghina Nabi, FPI Lhokseumawe Minta Sukmawati dan Gus Muwafiq Dipenjara

75 Berkas Pelamar CPNS Bireuen tidak Memenuhi Syarat, Pelamar Diminta Pantau Akun

Pendaftaran Fun Bike dan Fun Walk HUT Aceh Selatan Mulai Dibuka, Ini Lokasi Pendaftarannya

"Ujian semester berbasis online ini dilaksanakan sebagai upaya persiapan untuk menghadapi ujian akhir siswa kelas III, juga untuk menghemat biaya, dan ini sangat memudahkan siswa dan guru," jelas Banda Lidan.

Disebutkan, SMPN 2 Pante Ceuremen itu merupakah salah satu sekolah yang berada di pelosok, namun telah mampu memanfaat teknologi.

Sementara untuk jaringan internet pihak sekolah menciptakan internet rakitan dengan menggunakan modem, sehingga setiap pelaksanaan ujian hanya menghabiskan anggaran sekitar Rp 200 ribu rupiah untuk pembelian pulsa.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved