Berita Banda Aceh
Respons Meningkatnya Bencana Hidro-meteorologis, BPBA Sosialisasi Gerakan Komunitas PRB Sungai
Untuk mengurangi risiko bencana dan potensi kerugian ekonomi akibat bencana tersebut di masa mendatang, Indonesia perlu membudayakan Gerakan PRB
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Mursal Ismail
Untuk mengurangi risiko bencana dan potensi kerugian ekonomi akibat bencana tersebut di masa mendatang, Indonesia perlu membudayakan Gerakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kecenderungan semakin banyaknya kejadian bencana hidro-meteorologis di Indonesia menjadi tantangan bersama untuk dapat dikelola dan dikurangi risikonya.
Untuk mengurangi risiko bencana dan potensi kerugian ekonomi akibat bencana tersebut di masa mendatang, Indonesia perlu membudayakan Gerakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Gerakan PRB merupakan sebuah proses pemberdayaan komunitas yang berfokus pada kegiatan partisipatif dalam melakukan kajian, perencanaan, pengorganisasian, serta aksi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Hal ini sebagai upaya mewujudkan komunitas yang mampu mengelola lingkungan dan mengurangi risiko bencana serta meningkatkan kualitas hidup.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBA, Ir Sunawardi MSi, menyampaikan hal ini dalam kegiatan Sosialisasi Gerakan Komunitas PRB Sungai.
• Desa Bali di Hainan China, Bukti Soekarno Pernah Eksekusi Usaha Tionghoa
• Polisi, Satpol PP & Warga Razia Ternak Berkeliaran, 22 Kambing Ditangkap, Pemilik Wajib Bayar Tebus
• Wabup Aceh Timur: Saya tidak Melakukan Kekerasan Fisik terhadap Perawat, Hanya Menegur Saja
Acara ini di Aula BPBA, Jumat (13/12/2019) dan berlangsung hingga 15 Desember 2019.
"Gerakan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara massif dan berkelanjutan dengan melibatkan semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha,” kata Sunawardi.
Ia didampingi fasilitator kegiatan TM Zulfikar, aktivis lingkungan yang juga Wakil Ketua Forum PRB Aceh.
Sunawardi menjelaskan, sosialisasi Gerakan Komunitas PRB Sungai bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, membawa semangat kebersamaan, kesetiakawanan sosial, gotong royong yang baik.
Dengan demikian menjadi nilai budaya di masyarakat dalam pengelolaan risiko bencana khususnya di wilayah sekitar sungai.
Fasilitator Kegiatan Sosialisasi Gerakan Komunitas PRB Sungai, TM Zulfikar menambahkan, kegiatan tiga hari tersebut beragendakan sosialisasi Gerakan k
Komunitas PRB Sungai pada hari pertama dilanjutkan pembekalan berupa pelatihan dan pemberian materi terkait pengelolaan sungai dan sumber daya air pada hari kedua.
Terakhir silaturahmi komunitas yang akan diisi dengan berbagai aktivitas di antaranya aksi bersih-bersih sungai, diskusi dan sharing pengalaman serta deklarasi komunitas peduli sungai.