Tradisi Munyiret
Melihat Tradisi 'Munyiret' dan 'Munyemat Supu' di Desember Kopi Gayo Bur Telege
Gayo dikelompokkan sebagai "melayu tua." Hasil uji karbon terhadap kerangka purba di Loyang Mendale dan Ujung Karang, dua gua di sebelah utara danau
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Fikar W Eda I Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Gayo masih memelihara tradisinya dengan baik. Antara lain terkait dengan budaya kopi dan aktivitas nelayan di Danau Laut Tawar.
Dalam rangka "Desember Kopi Gayo" yang berlangsung Sabtu-Minggu (7-8/12/2019) di kedai kopi, pabrik kopi, kebun kopi dan kawasan wisata Bur Telege Kampung Hakim Bale Bujang, Aceh Tengah, aneka tradisi Gayo itu ikut dipamerkan, meliputi tradisi "munyele" (menyangrai, meggongseng kopi), "munyiret doran" (membuat jaring ikan--doran, jangki), "munyemat supu" (menyusun daun serule menjadi atap rumah), "munayu" (menganyam), "munutu" (menumbuk kopi dengan lesung), "mungerawang" (mejait kain notif kerawang Gayo), serta "mugower" (menggiling kopi atau padi menjadi gabah dengan alat penggiling).
Reje Kampung Hakim Bale Bujang (HBB) Misriadi menjelaskan, sengaja tradisi Gayo tersebut ditampilkan kepada publik, agar masyarakat luar Aceh Tengah memahami bagaimana masyarakat Gayo memperlakukan hasil panen kopi dan tradisi menangkap ikan di danau.
• Perwakilan Enam Kecamatan Ikut Turnamen Bulutangkis Se-Kabupaten Bireuen
• Pelaku Perusak Pintu Gedung Utama MTQ belum Ditangkap, Kapolres Pidie Anjurkan Pasang Ini
• Pelabuhan Internasional Tamiang Ditargetkan Selesai Tahun Depan
"Semua yang kita tampilkan berasal dari Kampung HBB," kata Reje.
Gayo dikelompokkan sebagai "melayu tua." Hasil uji karbon terhadap kerangka purba di Loyang Mendale dan Ujung Karang, dua gua di sebelah utara danau, menunjukkan bahwa orang Gayo sudah mendiami kawasan Laut (Lut Tawar) sejak 8500 tahun silam. Kerangka purba ditemukan oleh tim arkeologi dari Balai Arkeologi Medan, dipimpin Prof Ktut Wiradnyana.
Reje HBB Misriadi mengharapkan, di masa mendatang lebih banyak lagi tradisi dan produk budaya masyarakat Gayo yang ditampilkan.(*)