Polemik Pesawat
Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Aceh Tengah Ajak Masyarakat Dukung Pembelian Pesawat N219
Pembelian pesawat tersebut merupakan suatu langkah yang dinilai visioner dalam membangun Aceh mandiri secara ekonomi dimasa yang akan datang.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Fikar W.Eda I Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua umum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Aceh Tengah Feri Yanto, mengajak masyarakat Aceh untuk mendukung pembelian empat Pesawat N219 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia oleh pemerintah Aceh.
Pembelian pesawat tersebut merupakan suatu langkah yang dinilai visioner dalam membangun Aceh mandiri secara ekonomi dimasa yang akan datang.
"Menurut kami ini langkah visioner, ada banyak potensi Aceh yang belum terkelola dengan baik, misalnya sektor wisata," ungkapnya.
Sementara menurutnya sektor wisata kedepan menjadi alternatif sumber pendapatan yang cukup potensial bagi Aceh, mengingat eksotisnya alam Aceh yang mampu menarik wisatawan berkunjung ke Aceh, namun terkendala oleh transportasi yang tidak mendukung.
• Kisah Nin, Wanita 1.000 Nasi Bungkus dari Tamiang, tak Kenal Lelah Berbagi, Hingga Menerobos Banjir
• Hari Pertama, 223 Pelamar tak Lulus Administrasi CPNS Abdya Lakukan Sanggahan
• Jalan Lokop Rusak Parah, Truk Sawit Terjebak Lumpur
"Misalnya, wisatawan yang ingin berkunjung ke Sabang, Lut Tawar dan mebikmati Kopi Gayo kelas di Aceh Tengah, atau dari Sabang ke Simeulue dan daerah lainya. Selama ini tidak bisa terjangkau karena alasan transportasi," kata Feri Yanto.
Selain itu sebutnya, dengan adanya transportasi udara pemerintah Aceh dapat lebih mudah dalam melakukan pelayan publik secara efektif dan efesien ke daerah-daerah pedalaman dan pulau terluar Aceh, terutama dalam kondisi kebencanaan, mengingat juga beberapa daerah Aceh adalah daerah rawan bencana, baik gempa bumi maupun banjir bandang dan longsor.
"Beberapa kali terjadinya bencana misalnya seperti di Aceh Tengah saat gempa Gayo pada 2013 silam, pelayanan terhadap korban gempa tidak dapat dilakukan dengan cepat, baik evakuasi maupun penyaluran logistik tanggap darurat," sebut Feri.
"Jadi, pembelian pesawat itu hendaknya dilihat dari perspektif Aceh secara universal, dengan memerhatikan geografis Aceh dan potensi alamnya yang kaya." demikian Feri Yanto.(*)