Berita Gayo Lues

Jembatan Putus di Pintu Rime Pining Gayo Lues belum Diperbaiki, Warga Terkurung

Jembatan ini menghubungkan warga dari Desa Pintu Rime dan sejumlah desa lainnya di Kecamatan Pining, Gayo Lues.

Penulis: Rasidan | Editor: Mursal Ismail
BPBD Aceh Tamiang
Jembatan di Pintu Rime, Kecamatan Pining, Gayo Lues, putus dihantam banjir pada Rabu (11/12/2019). 

Laporan Rasidan | Gayo Lues

SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Jembatan rangka baja di Desa Pintu Rime, Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues (Galus) yang putus akibat dihantam banjir, Rabu (11/12/2019), hingga kini belum diperbaiki. 

Jembatan ini menghubungkan warga dari Desa Pintu Rime dan sejumlah desa lainnya di Kecamatan Pining, Gayo Lues. 

Selain jembatan Pintu Rime putus, tebing pemukiman rumah penduduk di desa itu juga dilaporkan rusak berat.

Sejumlah warga Pining di loket pengangkutan penumpang Blangkejeren - Pining, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (18/12/2019).

"Warga Pintu Rime di Kecamatan Pining dambakan perbaikan jembatan yang putus beberapa hari yang lalu akibat dihantam banjir. 

Apalagi selama musim hujan ini, air sungai Pining ini selalu deras, sehingga warga terkurung," kata seorang warga Pining di loket pengangkutan penumpang Blangkejeren - Pining.

Pelamar CPNS Bireuen Kategori tidak Mememuhi Syarat Mulai Menyanggah, Batas Akhir Kamis

Aksi Kemanusiaan Guru di Aceh Tamiang, Mengayuh Perahu Bagikan Nasi Bungkus untuk Korban Banjir

Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2019 Kementerian Keuangan, Masa Sanggah Hingga 20 Desember 2019

Satu jembatan di Pintu Rime, Kecamatan Pining, Gayo Lues  putus dihantam banjir pada Rabu (11/12/2019).
Satu jembatan di Pintu Rime, Kecamatan Pining, Gayo Lues putus dihantam banjir pada Rabu (11/12/2019). (BPBD Aceh Tamiang)

Secara terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Galus, Suhaidi, yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan jembatan itu saat ini tak bisa lagi dilintasi. 

Dia mengatakan, selain jembatan yang putus, sejumlah rumah warga juga terancam amblas ke sungai. 

Pasalnya tebing pengamanan pemukinan penduduk juga mengalami erosi dan rusak berat, setelah dilanda hujan deras yang menyebabkan debit air sungai naik.

"Kami sudah melaporkan kondisi yang sangat memprihatinkan ini ke Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat," kata Suhaidi. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved