Berita Aceh Barat

Kisah Bocah di Meulaboh Terkurung dalam Kerangkeng Kayu, Sang Ibu Lumpuh Tinggal diGubuk Reot

Ia tidak bisa bicara atau mengalami tunawicara, tangan lembutnya menyapa siapa saja yang mendekat di tempat ia terkurung.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Yusmadi

Laporan Sa’dul bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Seorang bocoh laki-laki Fazzilul Rahman (5), di Desa Panggong, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat terkurung dalam kerengkeng kayu di sudut rumah, Rabu (18/12/2019).

Biasanya anak seusia dia dapat bermain ceria bersama teman-teman lainnya.

Dari kejauhan terlihat bocah kecil itu menyandarkan kepala di kayu di tempat ia terkurung yang menjadi lokasi bermain dan tempat tidur pada siang hari.

Ia tidak bisa bicara atau mengalami tunawicara, tangan lembutnya menyapa siapa saja yang mendekat di tempat ia terkurung.

Seakan ia ingin bebas dari kurungan itu, namun siapa sangka nasibnya tidak sebaik yang diharapkan.

Dia terukurung dalam sebuah kerangkeng kayu yang dibuat khusus di sudut gubuk reot ukuran 1X1 meter.

Semua itu terjadi lantaran ibunya, Fauziah (55) saat ini dalam kondisi lumpuh.

Sehingga tidak berdaya untuk mengurus anaknya yang satu itu.

Pelanggar Syariat Islam di Langsa Dicambuk Tahun 2109 Hanya 12 Orang, Menurun Dibanding Tahun Lalu

Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra Raup Uang Miliaran, Berikut Hadiah Uang 10 Pebulu Tangkis Selama 2019

Perbaikan Jalan Nasional di Abdya Rawan Kecelakaan, Ini Permintaan Warga

Fauzian tinggal di sebuah gubuk kecil berkuran 3X3 meter yang sudah reot beratap daun rumbia dan tak layak huni.

Sementara saat hujan tiba, air menetes hingga ke tempat tidurnya.

Ia mengisahkan hidupnya yang sangat memperihatinkan selama ini sejak kepergian sang suami meninggal dunia sejak 3 tahun yang silam.

Sehingga anaknya kini menjadi yatim.

Dari keterangan tetangga sekitar, bocah itu sudah terkurung sejak ibunya masih sehat dan saat suaminya masih ada.

“Saya tidak sangupnya menjaga anak saya yang satu ini, karena saat dilepaskan ia mengambil semua barang yang ada dalam rumah dilemparkan keluar, dan jika keluar rumah ia masuk ke hutan, ditambah lagi saya sudah lumpuh dan tidak berdaya lagi mengurusnya,” ungkap Fauziah kepada Serambinews.com, Rabu (18/12/2019).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved