Berita Aceh Barat
Kisah Bocah di Meulaboh Terkurung dalam Kerangkeng Kayu, Sang Ibu Lumpuh Tinggal diGubuk Reot
Ia tidak bisa bicara atau mengalami tunawicara, tangan lembutnya menyapa siapa saja yang mendekat di tempat ia terkurung.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Yusmadi
Diungkapnya, bahwa anaknya itu mengalami tunawicara, sehingga tidak bisa diajak bicara.
Dan sejak usia 5 bulan hingga saat ini anak tersebut tidak mau makan nasi, namun yang ia makan sehari-harinya waver keju, itu pun harus dikunyah dan harus disuap.
Dari pengakuan Fauziah, anak tersebut pada malam hari tetap dibawa ke tempat tidur bersama ibu dan kakaknya Fuja (15) kelas 1 SMA.
• Memasuki Panen Raya di Abdya, Harga Gabah Mulai Bergerak Turun
• Tersangka Kasus Pembunuhan Mandor Berlatar Perselingkuhan di Nagan Raya Terancam Hukuman Mati
• Tim Pengamanan dan Penggiring Gajah Liar di Pintu Rime Gayo Terima Logistik
Ia tinggal bersama dengan dua orang anaknya di gubuk tersebut yang dibangun diatas tanah orang lain.
“Satu suap nasi yang masuk ke mulut Fazzilul langsung muntah, sehingga makanan sehari-hari hanya keju, kalau ia sudah lapar ia hanya bisa menangis,” ungkapnya.
Ia berharap kepada pemerintah untuk dapat membantunya disamping ia tidak memiliki apa-apa saat ini ia hidup bertahan hidup dari belahan kasihan orang lain termasuk biaya sekolah anaknya yang perempuan bernama Puja.
Kondisinya yang lumpuh itu, membuat dia pasrah dengan kehidupan yang dia jalani saat ini. (*)