Teror Ular Kora
Desember Bulan Menetasnya Telur-telur Ular Kobra, Jangan Langsung Bunuh Saat Bertemu, Bahaya!
Kemunculan ular kobra di pemukiman warga di Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.
Desember Bulan Menetasnya Telur-telur Ular Kobra, Jangan Langsung Bunuh Saat Bertemu, Bahaya!
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Desember adalah bulan menetasnya telur-telur ular kobra.
Karena itu, kemunculan ular kobra di pemukiman warga Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.
Namun, warga diimbau untuk tidak sembarangan membunuh ular kobra apabila bertemu dengan reptil tersebut.
Igor dari Komunitas Taman Belajar Ular Indonesia mengatakan, membunuh ular kobra secara sembarangan justru bisa membahayakan manusia.
Biasanya warga membunuh ular dengan menghancurkan kepalanya.
"Kita khawatirkan bisa nya itu kemana-mana, pecahannya itu," kata Igor di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (18/12/2019).
• Kenapa Banyak Ular Kobra di Pemukiman Warga di Indonesia Akhir-akhir Ini? Ternyata Ini Penyebabnya
• Cara Mudah dan Benar untuk Mencegah dan Mengusir Ular Masuk Rumah, Bukan dengan Garam
• Heboh Teror Ular di Sejumlah Daerah, Baca Doa Ini Saat Menghadapi Ular dan Binatang Buas
Saat bisa ular itu berpencar, dapat mengenai mata manusia atau cipratan bisanya di lantai dapat terinjak kaki yang ada bekas luka.
Igor menyebutkan, bisa ular yang terkena luka sama berbahayanya dengan terkena gigitan ular kobra.
"Sepersekian detik, bisa terkena darah bisa langsung membentuk kristal," ujar Igor.
Bisa yang mengkristal di dalam darah dapat berakibat fatal bagi manusia, salah satunya kematian.
Ia lantas menyarankan kepada warga segera menghubungi orang yang berpengalaman dalam mengevakuasi ular.
Selain Kobra, Waspada Ular Lain
Selain ular kobra, sebenarnya banyak jenis ular lain yang mungkin muncul di tengah masyarakat.
Pemerhati ular dari Komunitas Aspera bernama Ave mengatakan, tak hanya ular kobra yang muncul di tengah-tengah warga.
"Banyak ular lain yang akan muncul karena memang waktunya sudah keluar," kata Ave dalam diskusi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Taman Wisata Alam Kapuk Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (19/12/2019).

Ave mengatakan, dalam seminggu terakhir komunitasnya justru banyak menemui ular-ular tidak berbisa seperti ular jali, koros, pucuk, hingga ular genteng.
Namun, kata dia, ular-ular tersebut jarang terlihat oleh masyarakat karena satwa itu cenderung pergi ketika ada manusia yang mendekat.
Sementara ular kobra akan lebih sering terlihat karena mekanisme pertahanan dirinya.
Ular kobra cenderung membuat tubuhnya lebih besar dengan melebarkan kepala hingga menyemprotkan bisa.
Akan tetapi, kata Ave, warga tetap harus waspada terhadap segala jenis ular, baik yang berbisa maupun tidak.
Sebab, hampir semua jenis ular dapat membahayakan nyawa manusia.
"Karena ular itu giginya taring semua, enggak punya gigi seri, geraham. Kalau gigit ya ketusuk semua, kalau ketarik bisa robek, pendarahan ya mati juga," ujar Ave.

Ave lantas berpesan kepada warga untuk menghindar apabila bertemu dengan ular jenis apapun.
Namun, apabila tidak bisa menghindar, gunakan alat-alat yang bisa mengusir ular tersebut.
"Misalnya sapu buat usir ular itu keluar, atau ambil baskom ditutup kasih pemberat, hubungi petugas biar di evakuasi," ucap Ave.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berbahaya, Jangan Langsung Bunuh Saat Bertemu Ular Kobra" dan "Tak Hanya Kobra, Jenis Ular Lainnya Juga Patut Diwaspadai Beberapa Bulan ke Depan"