Longsor Lintas Aceh Medan
BREAKING NEWS - Longsor Kembali Timbun Badan Jalan Nasional Aceh-Medan di Subulussalam
Akibatnya, akses lalulintas Aceh-Medan, Sumatera Utara via Kota Subulussalam sempat lumpuh selama satu jam lebih.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Dikatakan, material longsor bermacam mulai tanah, batu hingga pohon kayu.
”Bahkan di Buluh Didi itu materialnya langsung dari puncak bukit menimpa badan jalan,” ujar Jaka
Menurut Jaka, dia berhasil melintas pukul 18.30 WIB tadi karena berjalan dengan sepeda motor. Jalur dapat dibuka sedikit sehingga untuk sepeda motor dapat melintas. Namun kendaraan berbodi besar diperkirakan belum dapat lewat.
Sementara mobil saat ini mulai dapat melintas. Ditambahkan, longsor tersebut menimbun dan menutupi badan jalan antara 5-7 meter.
Seperti berita sebelumnya hujan deras yang melanda Kota Subulussalam setiap sore menyebabkan longsor, Kamis (28/11/2019) di Jalan Nasional Aceh Medan, Sumatera tepatnya di Desa Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan.
Akibatnya, jalur lintas Subulussalam, Aceh-Medan, Sumatera Utara maupun sebaliknya lumpuh.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, longsor menyebabkan badan jalan nasional penghubung Aceh-Medan lumpuh total. Longsor terjadi pada sore jelang malam tadi setelah hujan deras mengguyur.
”Ada longsor di jalur Subulussalam-Pakpak Bharat,” kata Jaka Pratama kepada Serambinews.com
Menurut informasi hingga mala mini ratusan kendaraan dari Aceh menuju Medan Sumatera Utara maupun sebaliknya masih terperangkap di lokasi longsor. Longsor terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
Seperti sering diberitakan, cuaca ekstrem berupa hujan deras, angin kencang dan terus melanda Kota Subulussalam terutama petang dan malam hari seperti yang terjadi.
Kondisi ini membuat Jalan Nasional Subulussalam-Medan rawan tanah longsor dan pohon tumbang.
Pantauan Serambinews.com, setiap hari Kota Subulussalam terus dilanda hujan dan petir. Bahkan hujan mengguyur siang malam termasuk pagi hari.
Di beberapa lokasi seperti kawasan puncak desa Jontor dekat Kali Sirekrep kondisi cuaca lebih eksrem. Di sana, selain terus dilanda hujan dentuman petir juga cukup rawan. (*)