Breaking News

Petir Landa Subulussalam

Dalam Kurun Sebulan, 7 Warga Subulussalam Jadi Korban Sambaran Petir, Berikut Deretan Korban

Hujan deras, petir menyambar dan angin kencang melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya selama empat bulan terakhir ini.

Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Foto Kiriman Adun/For Serambinews.com
KORBAN remaja putri di Dusun Baitul Makmur, Desa Penanggalan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam yang tumbang disambar petir, Jumat (20/12/2019) sore tadi. 

Laporan Khalidin I Subulussalam 

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Hujan deras, petir menyambar dan angin kencang melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya selama empat bulan terakhir ini.

Intensitas petir di Kota Sada Kata itu selama ini memang cukup mengkhawatirkan karena cukup sering mengenai manusia seperti yang terjadi pada Jumat (20/12/2019) sore tadi, tiga remaja putri di Dusun Baitul Makmur, Desa Penanggalan, Kecamatan Penanggalan disambar setrum alam tersebut.

Pantauan Serambinews.com, setiap siang jelang petang langit Subulussalam tampak kelam dan jarak pandang terbatas.

Hujan deras mulai turun sekitar pukul 15.00 WIB. Hujan disertai angin kencang plus gemuruh petir membuat masyarakat setempat was-was. Musim penghujan bukan hanya membuat warga kuatir bencana banjir dan longsor.

Namun yang tak kalah menakutkannya gemuruh petir karena selama ini guntur kerap menciderai manusia bahkan telah menelan puluhan korban jiwa di kota itu.

Berdasarkan catatan Serambinews.com, dalam sebulan terakhir sudah dua kali petir melukai manusia. Bahkan sebulan lalu, selain menyambar empat warga, petir juga menyebabkan satu unt rumah di Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam terbakar. 

Sebanyak empat warga di Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam menjadi korban setrum petir tersebut terjadi, Jumat (22/11/2019) sore.

Selain melukai warga, satu unit rumah di desa tersebut musnah terbakar setelah diambar petir yang terjadi di tengah hujan deras tersebut.

Satu unit rumah yang terbakar adalah milik Muhammad Sabdaruddin (40) alias Rois. Rumah berukuran sekitar 5X5 meter ini rata dengan tanah setelah disambar petir.

Tidak ada harta benda apapun yang dapat diselamatkan kecuali pakaian di badan korban. Pemilik rumah pun selamat setelah dievakuasi tetangganya beberapa saat sebelum peristiwa tersebut.”Cuma baju di badan lah yang bisa diselamatkan selain itu habis. Lantai rumah saja terkelupas dihantam petir,” ujar Muhammad Sabaruddin alias Rois kepada Serambinews.com

Berikut kasus sambaran petir di Kota Subulussalam yang menelan korban jiwa berdasarkan catatan Serambinews.com.

Kasus  terakhir terjadi 22 April 2018 lalu. Dua warga Desa Cepu, Kecamatan Penanggalan, Kota  Kota Subulussalam dilaporkan tumbang akibat disambar petir pada, Minggu (22/4/2018)  jelang malam tadi.

Akibatnya, kedua korban  terpaksa ditanam dalam lumpur hingga dirawat hingga dirawat di RSUD Subulussalam.

Informasi yang dihimpun Serambinews.com, dua warga yang tersambar petir yakni  Ramiah Cibro (45) dan Sabarita Cibro  (38). Keduanya masih kakak beradik warga Desa Cepu, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved