Petir Landa Subulussalam
Dalam Kurun Sebulan, 7 Warga Subulussalam Jadi Korban Sambaran Petir, Berikut Deretan Korban
Hujan deras, petir menyambar dan angin kencang melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya selama empat bulan terakhir ini.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Korban disambar petir saat sedang berteduh dari guyuran hujan di warung Bazis, Desa Cepu, Kecamatan Penanggalan.
Hujan deras disertai petir yang saban hari melanda Subulussalam kembali terjadi. Nahas, petir kali ini menyambar warga hingga terkapar.
Lalu pada tahun 2016, seorang warga Desa Cipare-Pare Timur, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dilaporkan tewas akibat disambar petir.
Peristiwa ini terjadi tepat Rabu (4/5/2016) jelang malam. Sementara seorang lainnya kritis hingga dirawat di rumah sakit setempat.
Sebelumnya, tahun 2015 insiden serupa juga terjadi yakni seorang warga juga tewas akibat disambar petir.
Korban bernama M. Joko Suwito (30) warga Dusun Jambu/Lae Pinang, Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam tewas disambar petir saat berteduh di bawah pohon kelapa sawit, Rabu (21/1/2015) sore.
Sementara tiga rekan sekerjanya dapat diselamatkan setelah ditanam dalam kubangan lumpur oleh warga. Tak hanya itu, sebelumnya juga ada puluhan warga menjadi korban sambaran petir.
Selanjutnya, 31 Oktober 2013, empat petugas pengamanan Kantor Komisi Independen (KIP) Kota Subulussalam terkapar akibat disambar petir yang terjadi saat hujan deras dan angin kencang melanda daerah ini.
• Tiga Remaja Korban Sambaran Petir di Kota Subulussalam Alami Luka Bakar di Tangan Hingga Kaki
• Tiga Remaja Tumbang Disambar Petir, Korban Ditanam dalam Lumpur Hingga Dibaluri Es
• BREAKING NEWS - Tiga Remaja Putri Tumbang Disambar Petir di Subulussalam
Peristiwa ini terjadi Kamis (31/10/2013) petang sekitar pukul 16.30 WIB. Akibatnya, keenam korban yang terdiri dari personel kepolisian dan Satpol PP dilarikan ke rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subulussalam untuk mendapat penanganan medis.
Enam korban yakni dua dari satpol PP adalah Dedi Dores (23) dan Sarkani (28). Sedangkan empat korban dari personel kepolisian masing-masing Brigadir Fadhlianto (32) Sabhara Polres Singkil, Briptu Riki Arjuna (27) dalmas Polda Aceh, Brigadir Irwanto dan Brigadir Agus.
Saat kejadian, keenam korban sedang duduk beristirahat seraya berbincang-bincang di kantin yang terletak di bagian belakang kantor KIP. Sekitar pukul 16.00 WIB, hujan mengguyur Kota Subulussalam disertai angin dan kilat yang menyambar-nyambar.
Tahun 2012
Kamis 9 Februari 2012. Petir menyambar delapan warga Kota Subulussalam hingga terkapar. iga dari delapan korban petir sempat ditanam dalam lumpur sebelum diboyong ke rumah sakit. Menurut keyakinan masyarakat setempat, menanam korban dalam lumpur bisa sebagai penawar sengatan petir.
Empat dari delapan korban sambaran petir tercatat sebagai siswi Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Pondok Pesantren Mardhatillah, Desa Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri.
Mereka adalah Suryanti (15), Nur Lela (15), Nurhayati (14) ketiganya siswi kelas III dan Elvi (8) santri.