Berita Luar Negeri

Peluncuran Rudal Balistik atau Uji Coba Senjata Nuklir, Hadiah Natal Korea Utara Untuk AS

hadiah natal dari Korea Utara untuk Amerika Serikat bisa saja peluncuran rudal balistik atau uji coba senjata nuklir

Editor: Muhammad Hadi
Foto: AFP
KOREA UTARA LUNCURKAN RUDAL BALISTIK 

SERAMBINEWS.COM - AS disebut bersiap menghadapi " hadiah Natal" tak menyenangkan yang pernah dilontarkan oleh Korea Utara.

Ancaman itu, seperti diwartakan Sky News Jumat (20/12/2019), bisa saja peluncuran rudal balistik atau uji coba senjata nuklir.

Langkah itu bakal mengakhiri moratorium penghentian tes senjata yang Korea Utara deklrasikan sendiri, sekaligus memanaskan situasi kawasan.

Kebijakan Pyongyang itu juga mengancam tujuan utama Presiden Donald Trump, yakni denuklirisasi di Semenanjung Korea.

"Korut merupakan satu dari sekian banyak negara yang sangat kami awasi," kata Jenderal Mark Milley, Chairman Kepala Staf Gabungan.

Profil Wakapolri Gatot Eddy Pramono, Gantikan Komjen Pol Ari Dono, Bermula dari Kode Kapolri

Kepada awak media, Milley menjamin aliansi AS dengan Jepang dan Korea Selatan "solid laksana batu", dan siap membela kepentingan bersama.

Milley menolak menjelaskan kesiapan seperti apa yang dilakukan tiga negara menyambut "hadiah Natal" tak menyenangkan dari Pyongyang ini.

"Korut sudah mengindikasikan banyak hal saat ini. Jadi, kami sudah bersiap untuk apa pun," kata jenderal dari Angkatan Darat itu.

Berbicara di sebelahnya, Menteri Pertahanan Mark Esper mengemukakan Washington pada dasarnya "siap bertarung", namun dia ingin menekankan diplomasi.

"Saya tetap berharap kami bisa memulai proses (denuklirisasi) lagi, dan tetap berada di koridor diplomasi," ujar Esper dilansir AFP.

Gedung In Memorian Tsunami di Pidie Tidak Terurus, Ini Tanggapan Disparbudpora

Pada awal Desember ini, Korea Utara sudah menjanjikan "hadiah Natal" tak menyenangkan jika AS tak menawarkan pendekatan denuklirisasi baru.

Negara komunis itu sempat mengklaim menggelar "uji coba penting" di situs peluncuran satelit Sohae yang sebelumnya ditutup.

AS menyatakan itu adalah tes mesin, namun pakar mengkhawatirkan jika mereka hendak mencoba rudal balistik antar-benua (ICBM).

Pemimpin Kim Jong Un sudah mengultimatum supaya AS datang membawa tawaran baru, paling lambat sebelum pidato Tahun Baru 1 Januari 2020.

Pyongyang kemudian menegaskan, terserah AS mereka ingin mendapatkan "hadiah Natal" seperti apa yang bakal diterima.

Dua Remaja Melarikan Diri Saat Razia di Bireuen, Tinggalkan Sepeda Motor, Sempat Dikejar Petugas

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved