Breaking News

Pasukan Luar Angkasa

Amerika Serikat Resmi Membentuk Pasukan Luar Angkasa, Jadi Angkatan Keenam dalam Militer AS

Ide pembentukan Pasukan Luar Angkasa itu baru terealisasi ketika Trump meneken UU Otorisasi Pertahanan Nasional senilai Rp 10.302 triliun.

Editor: Taufik Hidayat
Sumber: Thinkstock
Ilustrasi Pasukan Luar Angkasa. (Thinkstock/Kompas.com) 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON DC - Presiden Donald Trump baru saja menandatangani aturan yang mengesahkan pembentukan Pasukan Luar Angkasa oleh Pentagon, yang akan menjadi angkatan keenam militer Amerika Serikat (AS).

Ide untuk membentuk angkatan keenam dalam militer Amerika Serikat ( AS) itu pertama kali diembuskan pada Juni 2018 lalu.

Ide pembentukan Pasukan Luar Angkasa itu baru terealisasi ketika Trump meneken UU Otorisasi Pertahanan Nasional senilai 738 miliar dollar AS (Rp 10.302 triliun).

Pasukan itu bakal setara dengan Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Korps Marinir, dan Penjaga Pantai.

Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan, ketergantungan Washington terhadap kemampuan berbasis luar angkasa telah meningkat.

"Saat ini, luar angkasa telah berubah menjadi domain perang tersendiri," ujar Menteri Esper seperti dikutip AFP Sabtu (21/12/2019).

"Mempertahankan dominasi AS di domain ini kini menjadi misi tersendiri bagi Pasukan Luar Angkasa," terang Esper.

Nantinya, cabang militer baru ini bakal bernaung di bawah Komando Angkasa, yang sebelumnya menginduk di Angkasa Udara sejak didirikan Agustus.

Komando Angkasa itu bakal beroperasi dengan nama Komando Pusat (CENTCOM).

Sementara pasukan itu mempunyai cakupan misi yang lebih luas. Di antaranya pelatihan, pengadaan, perencanaan jangka panjang, hingga fungsi yang tercakup dalam Pasukan Luar Angkasa.

Sekretaris AU Barbara Barrett menerangkan, cabang itu nantinya bakal diisi oleh sekitar 16.000 personel dari AU, baik tentara maupun sipil.

Mereka akan mempunyai seragam tersendiri, patch bahu, bahkan lagu khusus seperti yang dimiliki cabang militer AS lainnya.

Barrett menuturkan, jumlah itu lebih sedikit dari cabang lainnya. Namun dia mengklaim di sektor yang membutuhkan pemahaman teknologi tinggi, jumlah itu sudah sepadan.

"Cabang ini nantinya akan melindungi kepentingan AS dengan fokus tunggal angkasa luar. Kami memiliki pakar terbaik di sini," klaim Barrett.

Pemimpin pasukan ini adalah Jenderal Udara Jay Raymond, yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Komando Angkasa.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved