Alat Semprot Pertania

Terkait Dugaan Endapkan Bantuan Alat Semprot Pertanian, Ini Penjelasan Kepala Dinas Pertanian Abdya

Jadi ini. Kalau tidak ada SK Bupati, kita tidak bisa salurkan. Karena itu menyalahi aturan main, yang bermuara pada masalah hukum nantinya

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Serambi Indonesia/Yusmandin Idris
Petani menggunakan pestisida untuk mengusir hama wereng pada tanaman padi 

"Terkait sisanya yang mencapai 282 unit, akan kita bagikan kepada kelompok tani padi yang lain, yang tersebar di seluruh Kecamatan di Abdya. Kalau tidak salah, ada 56 kelompok tani, akan kita bagikan," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diduga mengendapkan ratusan unit alat semprot pertanian menggunakan daya listrik (hand sprayer electric).

Informasi yang diperoleh Serambinews.com bantuan yang berasal dari dana aspirasi anggota DPRA tahun anggaran 2019 itu, sudah diterima dinas itu sejak 9 bulan lalu, tepatnya pada Maret 2019.

Namun, pihak dinas tidak segera menyalurkan, bahkan hingga Pileg 2019 lalu berakhir, alat semprot sebanyak 907 unit itu, masih tersimpan rapi di gudang dinas.

Mantan anggota DPRA periode 2014-2019, Tgk Khalidi kepada sejumlah wartawan mengatakan, Distanpan Abdya sengaja mengendapkan bantuan hand sprayer electric yang berasal dari dana aspirasinya tersebut.

"Saya menilai dinas terkait sengaja mengendapkan, karena rentan waktunya sangat lama, hampir 9 bulan, bantuan itu tak kunjung dibagikan," sebutnya

Menurutnya, bantuan yang berasal dari dana pokok pikiran (pokir) dirinya tersebut, dianggarkan melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, tahun anggaran 2019.

Setelah pengadaan, bantuan itu langsung diserahkan pada Distanpan Abdya, untuk disalurkan langsung kepada Calon Petani Caalon Lahan (CPCL), yang tersebar di sembilan wilayah Kecamatan di Abdya, pada Maret 2019.

Akan tetapi, katanya, Distanpan Abdya terkesan mempersulit penyaluran bantuan alat semprot pestisida tersebut.

Bahkan, kelompok tani (poktan), yang sudah diajukan pihaknya CPCL penerima bantuan, dievaluasi kembali dan dicoret oleh dinas.

"Bantuan yang saya salurkan itu dana aspirasi saya program tahun 2019. Anggaran yang saya plotkan sebelum pajak mencapai Rp 1 miliar," terang politisi Partai Aceh itu.

Dia tambahkan, karena tak kunjung disalurkan oleh Distanpan Abdya, para poktan juga sudah menanyakan berulang kali ke pihaknya.

Bahkan, Tgk Khalidi mengaku langsung mendatangi Kadistanpan dan menanyakan apa masalahnya, sehingga bantuan yang berasal dari aspirasinya itu, tidak disalurkan.

"Setelah bersitegang, alhamdulillah bantuan itu, sudah kita salurkan hari Sabtu lalu," ungkapnya.

Meski sudah disalurkan, terangnya, dari total 907 unit alat semprot electric yang diadakan, hanya 625 unit yang bisa disalurkan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved