Gerhana Matahari Cincin
Begini Hasil Pengamatan Gerhana Matahari Cincin di Lhokseumawe, Cuaca Sempat Redup
Tepat saat puncak gerhana pukul 12.17.36 WIB, piringan matahari hanya terlihat sabit kecil di sebelah kiri. Sedangkan bagian lainnya sudah tertutup
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Tepat saat puncak gerhana pukul 12.17.36 WIB, piringan matahari hanya terlihat sabit kecil di sebelah kiri. Sedangkan bagian lainnya sudah tertutup piringan bulan. Cuacanya pun semakin redup.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Kamis (26/12/2019) menggelar pengamatan gerhana matahari cincin.
Dengan menggunakan tiga unit teleskop, dua ember berisikan air, dan puluhan kacamata matahari.
Hasil pengataman yang langsung dilakukan Serambinews.com melalui teleskop milik IAIN Lhokseumawe, gerhana mulai terjadi pada pukul 10.34.24 WIB.
Di mana piringan bulan secara berlahan mulai menyentuh piringan matahari.
Saat itu, cuaca masih sangat terik.
Sedangkan saat hendak memasuki puncak atau mendekati pukul 12.00 WIB, kondisi cuaca mulai redup.
• Antusiasme Warga Tinggi, Kemenag Siapkan 11 Teleskop untuk Pengamatan Gerhana Matahari di Simeulue
Layaknya seperti mendung.
Sedangkan kondisi matahari mulai terlihat seperti bentuk sabit.
Tepat saat puncak gerhana pukul 12.17.36 WIB, piringan matahari hanya terlihat sabit kecil di sebelah kiri.
Sedangkan bagian lainnya sudah tertutup piringan bulan.
Cuacanya pun semakin redup.
Setelah itu, baru cuaca secara berlahan mulai terik kembali.
Seiring piringan bulan mulai lepas dari piringan matahari.
Saat memasuki waktu shalat Zuhur, pengamatan di kampus IAIN Lhokseumawe pun dihentikannya.
"Proses pengamatan berjalan lancar. Dari awal gerhana hingga berakhir, dapat terlihat secara jelas di langit Lhokseumawe," ujar Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is.
• Antusiasme Warga Tinggi, Kemenag Siapkan 11 Teleskop untuk Pengamatan Gerhana Matahari di Simeulue

Sesuai pengkajian ilmu falak, gerhana matahari cincin akan terjadi pada 26 Desember 2019 atau hari ini.
Sehingga untuk pengamatan di Lhokseumawe akan berlangsung di dua lokasi.
Lokasi pertama, di depan Laboratorium Astronomi kampus IAIN Lhokseumawe.
Pengamatan akan digelar oleh Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe.
Pengamatan akan menggunakan tiga unit teleskop, beberapa kacamata, dan juga ember yang akan disi air.
Di lokasi ini dibuka untuk umum.
Waktu pengamatan akan berlangsung sejak pagi.
Hingga berakhirnya gerhana matahari.
• Begini Persiapan Jelang Pengamatan Gerhana Matahari di Kampus IAIN Lhokseumawe
Di samping itu juga akan digelar shalat khusuf.
Lokasi kedua, di halaman Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lhokseumawe.
Yakni di Jalan Nyak Adam Kamil Nomor 1 atau dekat Lapangan Hiraq Lhokseumawe.
Pengamatan menggunakan satu unit teleskop.
Bagi masyarakat yang ingin datang, dipersilahkan di kedua lokasi tersebut.
Pantauan Serambinews.com di kampus IAIN, para mahasiswa dan juga sejumlah dosen sudah berkumpul di halaman Labaoratorium Astronomi.
Mereka mulai mempersiapkan alat.
Berupa tiga unit teleskop dan dua ember yang sudah diisi air.
Di samping juga beberapa kacamata matahari.
Untuk cahaya di langit Kota Lhokseumawe terlihat cerah.
• Peringatan 15 Tahun Tsunami Aceh di Pidie di Bawah Gerhana Matahari Cincin
Walau pun sampai pukul 10.00 WIB tepat, kondisi matahari masih tertutup awan.
Untuk diketahui, ada lima gerhana yang terjadi sepanjang tahun 2019.
Pertama berupa gerhana matahari parsial (6 Januari 2019).
Kedua, gerhana bulan (21 Januari 2019).
Ketiga, gerhana matahari total (2 Juli 2019).
Keempat, gerhana bulan parsial (17 Juli 2019).
Serta kelima atau terakhir, gerhana matahari cincin (26 Desember 2019).
• Anggota DPR RI Rafli Harapkan Peringatan Tsunami Harus Menjadikan Dunia Rindu Terhadap Aceh
Khusus untuk gerhana matahari pada 26 Desember 2019, akan mulai terjadi pada pukul 10.34.24 WIB.
Ditandai dengan menyentuhnya piringan bulan dengan piringan matahari.
Sedangkan puncak gerhana akan terjadi pada pukul 12.17.36 WIB.
Dimana 85 % piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.
Saat puncak gerhana, maka permukaan matahari akan terlihat di Aceh.
Seperti bulan sabit.
Sedangkan akhir gerhana pada pukul 14.00.53 WIB.
Ditandai piringan bulan sudah terlepas.
Jadi, gerhana matahari kali ini akan terjadi tiga jam lebih.
Namun dikarenakan gerhana mulai terjadi pada pukul 10 lewat, maka masyarakat Aceh akan bisa menyaksikan gerhana ini.
Dari awal hingga akhir atau selama tiga jam lebih.
Di samping itu, gerhana matahari cincin atau gerhana yang terakhir terjadi pada tahun 2019.
Yakni pada tanggal 26 Desember 2019 adalah bertepatan dengan hari memperingati peristiwa Tsunami Aceh. (*)