Pelayaran Simeulue-Calang Ditambah  

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Simeulue, Kasirman SE, menyatakan bahwa mulai Januari 2020 mendatang

Editor: hasyim
SERAMBI/SARI MULIYASNO
Pemkab Simeulue menyerahkan bantuan rakit untuk penyeberangan Sibigo-Mitem, Kecamatan Simeulue Barat, Rabu (25/12/2019). 

SINABANG - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Simeulue, Kasirman SE, menyatakan bahwa mulai Januari 2020 mendatang, rute pelayaran kapal motor penyeberangan (KMP) dari Simeulue ke Calang, Aceh Jaya, akan ditambah satu rute.

APenambahan satu rute tersebut, menyusul telah keluarnya izin dari Kementerian Perhubungan, yakni rute pelayaran Simeulue menuju Calang, Kabupaten Aceh Jaya, dan sebaliknya,@ kata Kasirman, Rabu (25/12).

Kasirman menambahkan, rute pelayaran di lintasan penyeberangan itu nantinya akan dilayani oleh KMP Teluk Sinabang. KMP Teluk Sinabang akan beroperasi sebanyak dua trip pelayaran dalam satu bulan. "Jalur penyeberangan ini disubsidi oleh pemerintah," ujarnya.

Selain rute pelayaran Simeulue-Calang, KMP Teluk Sinabang juga tetap akan melayani jalur penyeberangan Simeulue-Kuala Bubon, Aceh Barat dan Simeulue-Labuhan Haji, Aceh Selatan.

Dengan bertambahnya rute pelayaran dari Simeulue menuju daratan Aceh, setiap pengguna jasa dapat dengan mudah untuk menyeberang ke wilayah kepulauan ini.

Pemkab Serahkan Rakit Penyeberangan Sibigo-Mitem

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simeulue, menyerahkan satu unit rakit untuk penyeberangan Sibigo menuju Mitem dan sebaliknya. Penyerahan rakit itu diawali dengan peusiujuk (tepung tawar), Rabu (25/12).

Penyerahan itu bersamaan dengan pengoperasian mobil pelayanan keliling Disdukcapil Simeulue serta kapal pelayaran rakyat bantuan hibah dari Kementerian Perhubungan.

Kadis Perhubungan Simeulue, Kasirman, dalam laporannya di hadapan unsur forkopimda Simeulue menjelaskan bahwa, rakit untuk penyeberangan Sibigo-Mitem sangat dibutuhkan oleh masyarakat di kawasan itu.

Kehadiran rakit, lanjut Kasirman, dapat mempersingkat jarak tempuh daripada menggunakan jalan darat. "Kalau dengan rakit bisa ditempuh dengan waktu hanya 10 sampai 15 menit saja. Kalau lewat jalan darat bisa satu jam lebih, karena harus memutar lagi," katanya.

Rakit penyeberangan itu, selain digunakan warga untuk hilir mudik, juga bisa muat kenderaan roda empat. Selain itu, untuk memperlancar distribusi sembako ke wilayah paling ujung Simeulue itu. (sm)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved