Berita Bireuen

Peringati Tsunami, Nelayan di Bireuen tak Melaut, Diganti dengan Zikir, Doa Bersama Hingga Kenduri

Mereka umumnya melaksanakan kegiatan zikir maupun doa bersama serta kegiatan lainnya.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Para nelayan di Alue Mangki, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, menarik boat ke darat. Para nelayan tidak melaut pada Kamis 26 Desember 2019 karena memperingati 15 tahun tsunami Aceh. 

Mereka umumnya melaksanakan kegiatan zikir maupun doa bersama serta kegiatan lainnya.

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen 

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Memperingati 15 tahun musibah gempa dan tsunami Aceh, para nelayan di Bireuen tidak melaut pada Kamis (26/12/2019). 

Mereka umumnya melaksanakan kegiatan zikir maupun doa bersama serta kegiatan lainnya.

Boat ikan sejak Rabu (25/12/2019) sore sudah ditambat di pinggir laut atau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), seperti di PPI Peudada, Kabupaten Bireuen.

Iskandar (40), nelayan di Jangka kepada Serambinews.com, Rabu (25/12/2019) sore, mengatakan para nelayan secara keseluruhan tidak melaut pada hari peringatan musibah tsunami.

Boat ikan sudah ditambat di dekat mulut kuala Jangka.

Petugas Pemadam Aceh Besar Tangkap Dua Ular Piton di Lhoong, Mangsa Ayam dan Bebek

Kapolres Aceh Timur Ajak Masyarakat Sambut Tahun Baru dengan Zikir dan Doa, Dilarang Main Petasan

Plt Gubernur Aceh Serahkan Kartu Identitas Anak di SD Sarah Panyang

Keuchik Desa Ie Rhop, Gandapura Bireuen, Muhammad Banta (53) memastikan para nelayan di kawasan itu juga tidak melaut. 

Mereka melakukan doa bersama di meunasah dan pinggir pantai Pante Pangah, Gandapura.

Desa Ie Rhop, merupakan salah satu desa terparah diterjang tsunami saat itu.

Seluruh rumah rusak dihantam gelombang laut.

“Kami tidak melaut dan kami melakukan doa bersama, begitu juga masyarakat lainnya
di pinggir pantai,” kata Muhammad Banta kepada Serambinews.com, Rabu
(25/12/2019) sore.

Begitu juga para nelayan di Alue Mangki, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen. 

Mereka tidak mencari ikan atau melaut pada hari Kamis 26 Desember 2019, melainkan mengikuti kegiatan doa bersama di meunasah masing-masing.

Pengakuan yang sama disampaikan Panglima Laot Lhok Kuala Peudada,
Muhammad Karim (52) melalui Sekretaris Panglima Laot Lhok Kuala
Peudada, Marzuki kepada Serambinews.com.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved