Retakan di Permukaan Laut Tertangkap Kamera, Prediksi Gempa di Pulau Jawa Beredar, Ini Kata BMKG
Tidak disebutkan dengan jelas di mana foto laut yang disebut retak tersebut diambil. Namun, dia menyebut akan ada potensi gempa di Pulau Jawa
SERAMBINEWS.COM - Beberapa waktu lalu, akun Facebook Muhammad Alexander Zen menuliskan sebuah informasi yang cukup membuat khawatir.
Akun Muhammad Alexander Zen menuliskan sebuah informasi panjang yang menjelaskan dua buah foto udara yang seolah menunjukkan adanya retakan di permukaan air laut.
Tidak disebutkan dengan jelas di mana foto laut yang disebut retak tersebut diambil.
Namun, dia menyebut akan ada potensi gempa di Pulau Jawa sebagaimana dijelaskan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Nestapa Lombok blm Berakhir laut mulai Retak2 Sudah.. Buat yg lg d pulau Jawa atau ada keluarga d pulau Jawa..
PERBANYAK DO'A...TETAP WASPADA...
Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa
Sahabat LIPI,
LIPI mewaspadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan. Hal ini akibat meningkatnya aktifitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa," tulisnya pada 20 Desember 2019.
• Gelagat Aneh Sopir Bus Sriwijaya Sebelum Tewas Kecelakaan, Sempat Ijin ke Ibu: Aku Tidak Pulang Mak!
• Said Didu Sebut Cuma Satu Dewan Pengawas KPK yang Layak Dipercaya, Siapa Dia?
• 15 Tahun Berlalu, Benarkah Tsunami Aceh Telah Diramalkan Dalam Manuskrip Kuno?
Hingga Rabu (25/12/2019), unggahan itu sudah dibagikan sedikitnya oleh 24 ribu akun Facebook dan mendapat komentar sebanyak 3,5 ribu kali.
Merespons hal tersebut, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dengan tegas menyebutnya sebagai hoaks.
"Foto lautan retak yang berpotensi gempa besar di Jawa adalah tidak benar. BMKG menegaskan isu mengenai gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust Selatan Jawa-Selat Sunda adalah kabar bohong atau hoaks," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2019).
Menurutnya, gempa besar yang mengguncang Lombok tahun lalu tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudera Hindia, sehingga tidak dapat disebut mendatangkan potensi gempa bagi Pulau Jawa.
• Tak Direstui Nikahi Janda Beranak 5 dan Punya Cucu, Pemuda 26 Tahun Nekat Gantung Diri
• Begini Hasil Pengamatan Gerhana Matahari Cincin di Lhokseumawe, Cuaca Sempat Redup
"Sumber gempa di Lombok tahun 2018 lalu adalah Sesar Naik Flores yang tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudra Hindia. Kedua sumber gempa tersebut berbeda dan dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh," jelasnya.
Satu hal paling penting yang harus dipahami masyarakat luas agar tidak terus menerus termakan informasi hoaks mengenai isu gempa adalah mengetahui fakta bahwa belum ada alat yang dapat memprediksi gempa.