Academy Asia 2019
Faul Raih Juara Dangdut Academy Asia 2019, Bawa Pulang Hadiah Uang Rp 250 Juta
Kemenangan Faul diumumkan Minggu (29/12/2019) malam bertepatan dengan pertunjukan putaran terakhir ajang dangdut yang digelar televisi Indosiar.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi kelahiran Bener Pepanyi, Bener Meriah, Provinsi Aceh, Fauzul Abadi atau Faul, dengan nilai sempurna berhasil menjuarai Dangdut Academy Asia 5 2019. Faul langsung sujud syukur.
Kemenangan Faul diumumkan Minggu (29/12/2019) malam bertepatan dengan pertunjukan putaran terakhir ajang dangdut yang digelar televisi Indosiar. Faul meraih angka 2723.
Dua pesaing utamaya, Randa dari Indonesia meraih nilai 2698, dan peserta dari Filipina Hannah Prescillas dengan nilai 2692. Dewan juri berasal dari enam negara Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste dan Philipina.
Atas prestasi itu, Faul berusia 24 tahun, memperoleh hadiah uang Rp 250 juta juga sebuah piala.
Awalnya Indosiar menyediakan Rp 200 juta untuk juara. "Tapi, tadi setelah melhat penampilan sang juara di konser kemenangan ini, kami bersepakat untuk menambah hadiah uang. Bonus Rp 50 juta, jadi Rp 250 juta untuk Faul," papar Imam Sudjarwo, Direktur Utama Indosiar di atas panggung.
Malam itu, Faul tampil dua kali. Pertama ia membawakan lagu "Gulali" ciptaan H Rhoma Irama.
Seperti penampilan-penampilan sebelumnya, Faul selalu menyelipkan nuansa etnik dalam pertunjukannya itu, dengan dua lagu lokal Gayo dan dua tari Gayo dan tari Aceh.
Berkat Faul, sejumlah lagu-lagu etnik Gayo jadi terangkat ke permukaan, begitu juga dengan motif-motif kerawang Gayo dalam busana.
"Gayo menjadi begitu dikenal di dunia hiburan, mulai dari lagu sampai kepada motif pakaian yang kita kenal dengan kerawang Gayo. Ini ajang promosi yang hebat dan dahsyat," kata Sadri Aman Aca yang bersama-sama dengan komunitas Gayo, aktif membuat dukungan kepada Faul di studio 5 Indosiar.
Soimah, komentator Dangdut Academy Asia 5 itu memuji kreativitas Faul menyertakan nuansa etnik Gayo dan menjadi salah satu kekuatan Faul.
"Boleh terbang ke dunia manapun tapi jangan lupa kaki tetap pada tradisi," ucap Soimah.
Tampil pada bagian kedua Faul duet dengan Rara yang dipuji sebagai pertunjukan penutup yang sempurna.
Sebagian masyarakat Gayo Jakarta menyaksikan pertunjukan kompetisi dangdut populer itu langsung dari studio Indosiar Jakarta.
Seperti biasa, komunitas Gayo menyemarakkan ajang itu dengan kemeriahan motif Gayo yang dikenakan pada pakaian, selendang dan penutup kepala.
Dari Bener Meriah hadir Sekda Haili Yoga bersama beberapa pejabat setempat.
"Alhamdulillah, Faul dari Gayo, negeri yang berada di pucuk gunung akhirnya bisa menjuarai academy dangdut Asia ini," kata Aris Nosar, Ketua Lembaga Seni Budaya Gayo (Lesboga) Jakarta, yang beberapa waktu lalu dilantik Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar.
Sebelumnya dalam ajang dangdut nasional, Faul juara Liga Dangdut Indonesia (Lida 2019) juga diselenggarakan televisi Indosiar.
• FOTO - FOTO: Faul Abadi, Juara LIDA 2019 Tampil Memukau di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh
• Juara Liga Dangdut Indonesia 2019, Faul Senang Diajak Promosi Wisata Aceh
• Melihat Keriuhan Kampung Darussalam, Tanah Kelahiran Faul, Bintang Liga Dangdut Indonesia 2019
Kekuatan dan keunggulan vokal Faul telah terlihat sejak ia mengikuti ajang musik dangdut populer itu. Kekuatan itu berasal dari seni tradisi didong yang ia geluti sejak kecil. Selain didukung bakat alam dalam dirinya.
Faul pernah jadi "ceh kucak" Aria Darma. Ceh artinya pelantun atau pendendang didong, seni sastra Gayo. Aria Darma adalah nama grup didong milik Desa Bener Pepanyi, Kecamatan Permata.
Kampung itu salah satu gudang ceh didong. Salah seorang ceh yang sangat terkenal dari kampung itu bernama Ceh Sahak, dari grup didong Teruna.
"Suaranya persis seperti Faul ini. Saya kira Faul ada titisan Ceh Sahak," tambah Darwis, paman Faul.
Seperti juga umumnya orang Gayo, darah seni adalah bagian dari kehidupan masyarakat Gayo. Orang tua Faul juga seorang seniman didong, meski bukan seorang ceh ternama.
Faul berdidong sejak kecil, sejak duduk di sekolah dasar. Warna suaranya memang sangat khas. Siapapun yang mendengar Faul berdidong, pasti terpesona.
"Dia memiliki kelebihan, dan istimewa," kata Rahman, salah seorang seniornya di Aria Darma, putra dri Ceh Sahak tadi. Faul juga seorang qari. Pelantun kitab suci Alquran.Faul pernah nyantri di pesantren dekat Bener Pepanyi.
"Anak itu memang istimewa. Warna suaranya, dalam bahasa Gayo, disebut lungun," kata Gemboyah Ratawali, tokoh masyarakat Gayo Jakarta yang memfasilitasi berdirinya Sanggar Pegayon, sanggar yang pernah dipimpin oleh Faul.
Faul, anak kedua dari delapan bersaudara. Kedua orang tuanya meninggal dunia ketika Faul masih kecil. Ia kemudian hidup bersama kakak, abang, dan keluarga lainnya.
Bener Pepanyi, kampung kelahiran Faul, berada dalam lintasan Jalan KKA yang menghubungkan Redelong-Lhokseumawe.
Awalnya nama kampung itu Darussalam. Dihuni lebih dari 800 kepala keluarga. Seperti penduduk Bener Meriah lainnya, masyarakat Bener Pepanyi juga petani, terutama petani kopi.Termasuk juga keluarga Faul, adalah petani kopi.(*)
• Saham Amazon Pecahkan Rekor, Jeff Bezos Kembali Jadi Orang Terkaya di Dunia Kalahkan Bill Gates
• BERITA POPULER - Mencari Jasad Kakak di Puing Tsunami, Misteri Gadis Kluet Utara Bunuh Diri di Kos
• Kisah Kepahlawanan Uha, Si Manusia Got yang Viral, Ini Alasannya Nekat Nyemplung ke Gorong-gorong