SALAM SERAMBI

Gencarkan Kampanye Bencana dan Bahaya Narkoba

HARIAN Serambi Indonesia edisi Minggu kemarin, antara lain, memuat dua berita yang sifatnya kampanye atau sosialisasi

Editor: hasyim
SERAMBI/BUDI FATRIA
PASANGAN Reza Arianda dan Farah Faizah dinobatkan sebagai Duta Wisata Agam Inong Kota Banda Aceh tahun 2019, pada pemilihan Agam Inong Duta Wisata Kota Banda Aceh, di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Sabtu (9/3) malam. 

HARIAN Serambi Indonesia edisi Minggu kemarin, antara lain, memuat dua berita yang sifatnya kampanye atau sosialisasi.

Pertama, Duta Wisata Kota Banda Aceh kampanye siaga benca­na. Kampanye tersebut dilakukan dalam rangka memperingati 15 tahun peristiwa gempa dan tsunami melanda Aceh.

Dalam kampanye tersebut para duta wisata melakukan kam­panye siaga bencana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Aceh khususnya warga Kota Banda Aceh terhadap potensi benca­na alam. Kampanye ini ini dipusatkan di Simpang Lima Banda Aceh dalam upaya untuk mempersiapkan Kota Banda Aceh menjadi kota yang tangguh dalam mitigasi bencana.

Bagi Duta Wisata Banda Aceh kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral guna memberikan kesadaran kepada ma­syarakat bahwa peringatan gempa bumi dan tsunami bukanlah mo­mentum untuk mengenang kesedihan melainkan untuk mening­katkan kesiapan terhadap bencana dan bangkit demi memajukan sektor pariwisata Banda Aceh melalui program mitigasi bencana.

Acara keduaa adalah sosialisasi bahaya narkoba yang dilakukan oleh Karang Taruna Angkasa Muda (KTAM) Desa Lhok Awe-Awe, Ke­camatan Kuala, Bireuen.

Kegiatan ini diikuti sekitar 150 pemuda-pemudi gampong ter­sebut yang dipusatkan di meunasah Desa setempat, Sabtu (28/12/2019).

Ketua Karang Taruna Angkasa Muda Lhok Awe-Awe, Mursalin SM mengatakan pada kegiatan sosialisasi bahaya narkoba tersebut pi­haknya mengundang pemateri dari Badan Narkotika Nasional Kabu­paten (BNNK) Bireuen.

Hadir juga sebagai pemateri dari pengurus Karang Taruna Kabu­paten Bireuen serta dihadiri oleh Danramil Kuala dan Pospol Kuala. Kegiatan ini juga diikuti oleh para perangkat Gampong Lhok Awe-Awe yang terdiri atas keuchik, para tuha peuet, tuha lapan, dan ke­pala dusun. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjadikan Gampong Awe-Awe sebagai kampung percontohan dan menjadikan pemuda-pemudi setempat menjadi generasi yang berkualitas, islami, serta bebas dari narkoba.

Nah, bagi Aceh, sosialisasi terhadap potensi bencana alam sama pentingnya dengan sosialisasi terhadap bahaya narkoba. So­alnya, Aceh ditakdirkan berada di jalur yang rawan bencana sehing­ga dijuluki daerah yang berada di jalur cincin api (ring of fire). Apa­lagi fakta membuktikan bahwa potensi gempa di Aceh tergolong sangat besar. Pada tahun 2004 gempa yang memicu tsunami dah­syat di Aceh memiliki kekuatan 9,3 skala Richter.

Selain itu, di Aceh terdapat empat gunung api yang masih ak­tif, yakni gunung Seulawah Agam di Aceh Besar, Gunung Peuet Sa­goe di Pidie, Gunung Burni Telong di Bener Meriah, dan Gunung Ja­boi di Kota Sabang.

Aceh juga berada di sesar aktif Patahan Sumatera atau sesar Semangko. Di Aceh sendiri terdapat beberapa sesar aktif, di anta­ranya sesar Seulimum dan Sipopo-Samalanga.

Selain gempa bumi dan tsunami, Aceh juga memiliki potensi bencana berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, cuaca ek­strem, abrasi dan intrusi sungai dan pantai, angin puting beliung, bahkan likuefaksi.

Semua ini mengharuskan masyarakat Aceh perlu terus- menerus disadarkan dan ditingkatkan kewaspadaannya bahwa berbagai je­nis bencana alam sering melanda Aceh. Bahkan di Aceh Timur se­ring terjadi bencana berupa kebakaran sumur minyak yang dikelola masyarakat secara ilegal.

Oleh karena itu, setiap upaya yang secara terencana bertuju­an untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat Aceh akan potensi bencana dan pengurangan risiko bencana sa­ngatlah kita dukung. Termasuk edukasi pengurangan risiko benca­na yang dilakukan oleh para duta wisata. Upaya ini tentu saja stra­tegis mengingat di seluruh Aceh terdapat duta-duta wisata maupun mantan duta wisata, demikian pula duta baca dan lainnya.

Sudah seharusnya setiap duta wisata, duta baca, bahkan duta kopi kita libatkan dalam optimalisasi pengurangan risiko benca­na menuju keluarga dan masyarakat Aceh yang siaga dan tangguh bencana.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved