Heboh Medan Magnet di Aceh

6 Fakta Keajaiban Medan Magnet di Aceh Besar, Mampu Tarik Mobil Hingga 40 Km Per Jam

Hingga kini keberadaan medan magnet di Aceh Besar ini masih menyimpan tanda tanya besar sebagaimana juga fenomena Jabal Magnet atau Magnetic Hill yang

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Sreeenshoot youtube Bariadi Adi dan Pariadi Aceh
Pembuktian kebenaran jabal magnet di Aceh Besar menggunakan mobil dan botol air mineral. 

Tepatnya mengarah ke Ie Suum Krueng Raya, Aceh Besar, tiba-tiba kaca spion mobil Jazz yang dikemudikan istrinya, bersenggolan dengan mobil jenis yang sama.

Mobil itu datang dari arah berlawanan atau dari arah Krueng Raya menuju Blangbintang.

Karena hanya bersinggungan kaca spion yang tidak terlalu fatal, akibat ada penyempitan ruas jalan di kawasan itu, akhirnya Pariadi yang juga membawa anggota keluarganya memilih berhenti sekitar 200 meter dari lokasi mobil istrinya bersenggolan.

“Kebetulan dua-dua mobil yang kami bawa penuh muatan.

Mobil yang saya bawa, ada abang ipar dan saudara lainnya.

Begitu juga di mobil yang dibawa istri, juga ada kakak ipar bersama anak-anaknya,” cerita Pariadi kepada Serambinews.com, Minggu (5/1/2020).

Karena, tidak menaruh rasa kekhawatiran yang berlebihan, akhirnya Pariadi memilih jalan pelan-pelan.

Tapi, karena mobil yang dikemudikan istrinya tak kunjung menyusul, akhirnya Pariadi memilih berhenti dan tetap berada di dalam mobil.

Dengan posisi mesin menyala, namun persneling (gigi mobil) dalam keadaan netral, tiba-tiba mobilnya itu tertarik ke belakang, arah jalan yang menanjak.

Pariadi pun mengaku kaget saat menyadari hal tersebut dan sempat menanyakan ke abang iparnya, apa jalan tarikan mobil tersebut menurun atau menanjak?

Karena mendapat jawaban abang iparnya bahwa jalan arah tarikan mobilnya ke belakang itu menanjak ditambah dirinya begitu yakin struktur jalan tersebut mendaki, akhirnya Pariadi membuktikannya lagi.

“Beberapa kali saya coba, mobil terus tertarik ke belakang, ke arah jalan yang lebih menanjak.

Bahkan, lama kelamaan, kecepatannya makin tinggi mencapai 35 kilometer per jam,” ungkap Aipda Pariadi.

Untuk lebih memperkuat temuannya di lokasi tersebut ada daya magnet yang kuat, akhirnya dua hari kemudian dirinya bercerita dan mengajak serta rekan-rekannya satu dinas di Ditreskrimsus Polda Aceh.

Mereka yang diajak untuk membuktikan keanehan ini, Ipda Akmal Tulot, Ipda Yunus, dan Briptu Rafsanjani.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved