Luar Negeri

Iran Pertimbangkan 13 Skenario Balas Dendam, Zaenab Putri Qasem Soleimani Peringatkan Donald Trump

Iran disebut mempertimbangkan "13 skenario balas dendam" setelah Jenderal Qasem Soleimani tewas diserang AS.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/ATTA KENARE
Para pelayat berkumpul di sekitar kendaraan yang membawa peti jenazah Jenderal Qasem Soleimani di Kerman, Iran, pada 7 Januari 2020. Soleimani tewas setelah mobil yang ditumpanginya diserang AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. (AFP/ATTA KENARE) 

AS melalui Pentagon mengakui, mereka bertanggung jawab dalam kematian Soleimani.

Mereka berkilah, Soleimani dibunuh karena merencanakan menyerang warga AS.

Sementara Presiden Donald Trump menegaskan AS tidak akan pandang bulu dalam menyerang Teheran jika mendapat balasan.

Presiden 73 tahun itu merinci ada 52 target yang disasar, termasuk di antaranya adalah situs kebudayaan.

Ancaman Trump tersebut menuai kecaman baik dari oposisi Demokrat maupun UNESCO, yang menekankan situs kebudayaan tidak boleh diserang.

Imbas dari serangan yang menewaskan Soleimani, Parlemen Irak bersikap dan mengeluarkan resolusi agar pasukan AS dan sekutunya diusir.

Putri Jenderal Iran kepada Trump: Hari yang Kelam Bakal Tiba"

Putri jenderal Iran, Qasem Soleimani, memberi peringatan kepada Presiden AS Donald Trump setelah ayahnya tewas.

Soleimani tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, pada Jumat pekan lalu (3/1/2020).

Komandan Pasukan Quds itu tewas setelah konvoi mobil yang ditumpanginya dihantam empat rudal dari drone MQ-9 Reaper milik AS.

Sejumlah pemimpin senior Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, hadir dalam prosesi pemakaman Qasem Soleimani.

Putri Soleimani, Zaenab menyatakan, AS dan sekutunya di Timur Tengah, Israel, bakal mendapatkan pembalasan.

"Hei Trump gila, jangan pikir segalanya bakal berakhir dengan mati syahidnya ayah saya," koar Zaenab dilansir Sky News Senin (6/1/2020).

Berbicara di Universitas Teheran, Zaenab mengatakan, "rencana jahat" Trump adalah memisahkan Iran dan Irak melalui pembunuhan Soleimani.

Namun seperti dilansir CNN, putri jenderal 62 tahun itu menyebut, rencana dari presiden Partai Republik tersebut telah gagal.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved