Luar Negeri
Hengkang dari Istana, Dulu Kelahiran Pangeran Harry Tidak Disukai Pangeran Charles, Ini Alasannya
Dunia dikejutkan dengan pengumuman mundurkan Pangeran Harry dan Meghan Markle dari anggota keluarga kerajaan Inggris per Januari 2020.
SERAMBINEWS.COM - Dunia dikejutkan dengan pengumuman mundurkan Pangeran Harry dan Meghan Markle dari anggota keluarga kerajaan Inggris per Januari 2020.
Tak lama, Pangeran Harry (35) dan Meghan Markle (38) mengonfirmasi kabar tersebut lewat akun Instagram mereka, @sussexroyal, pada Rabu (8/1/2020).
Terlepas dari berita itu, ternyata dulu kelahiran Pangeran Harry sempat memicu konflik antara Pangeran Charles dan Putri Diana.
Pangeran Charles dan Putri Diana menikah secara meriah pada 21 Juli 1981 yang disaksikan 3.500 tamu undangan.
Namun, keretakan rumah tangga mendera pernikahan Pangeran Charlesdan Putri Diana.
Hingga saat ini, banyak publik yang ingin mengetahui seperti apa kisah rumah tangga calon Raja Inggris ini.
Dua tahun setelah pernikahannya, Putri Diana melahirkan seorang bayi laki-laki yang begitu tampan.
Bayi tersebut disambut antusias masyarakat karena menjadi calon penerus tahta Kerajaan Inggris.
• Pemerintah akan Bangun Pusat Pendaratan Ikan Pidie Jaya pada 2021
• Ribuan PNS dan Unsur Gabungan Aksi Massal Bersihkan dan Tanam 1.000 Pohon di Kebun Raya Kota Langsa
Bayi laki-laki tersebut merupakan Pangeran William, suami Kate Middleton.
Satu tahun setelah melahirkan Pangeran William, ternyata Putri Diana kembali mengandung.
Namun, ia mengalami keguguran seminggu setelah sang Putri diumumkan hamil.
Lalu, pada tahun 1984 Putri Diana kembali mengandung dan melahirkan Pangeran tampan yang diberi nama Pangeran Harry.
Namun, respons dari Pangeran Charles cukup melukai hati Putri Diana.
"Oh Tuhan, dia laki-laki," kata Pangeran Charles ketika melihat bayi Pangeran Harry.
Ternyata, selama ini Pangeran Charles mendambakan anak perempuan.
• Ini Penyebab Kematian Anak Gajah di Aceh Utara Sesuai Hasil Autopsi Tim Medis BKSDA
• Pangeran Harry Lebih Suka Berperang Daripada Jadi Warga Kerajaan, Siap Mati Sebagai Tentara