Ide Kreatif
Pengunjung Warkop di Aceh Singkil Ini Bisa Ngopi Sekaligus Baca Buku
Gerobak pedagang kaki lima ditata di bagian samping depan sehingga warkop Keumala, tetap terlihat rapi.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
"Baca gratis, tapi ngopi bayar dong," ujarnya.
Perpustakaan milik Rahmad tertata rapi. Buku disusun di rak serta ditumpuk di meja. Pembaca bisa duduk lesehan di karpet perpustakaan. Bisa juga sambil duduk menikmati secangkir kopi di bangku yang tersedia di warkop.
Buku yang tersedia politik, bisnis, buku kisah inspiratif, novel dan buku pelajaran.
Usaha mendirikan warkop tidak hanya mendatangkan untung. Rahmad mampu menciptakan lapangan kerja bagi 12 orang.
Uniknya sebagain karyawan di warkop yang dipadukan dengan perpustakaan merupakan pegawai honor di intansi pemerintahan. Hal itu sebagai upaya memberikan penghasilan tambahan.
Tak mengherankan jika warkop Keumala baru buka setelah pegawai honor pulang kerja. Tapi itu tidak menjadi penghalang bisnis.
Dalam bisnisnya Rahmad, tidak hanya menggunakan modal sendiri. Ia mengajak pedagang lain yang ingin bergabung berjualan dengan membangun gerobak kaki lima.
Gerobak pedagang kaki lima ditata di bagian samping depan sehingga warkop Keumala, tetap terlihat rapi.
Bukan hanya perpustakaan yang gratis, di warkop Keumala pengunjung bisa menikmati layanan internet cuma-cuma. Atas alasan itulah pengunjung tak pernah sepi.(*)