Berita Aceh Barat Daya
6 Hari Setelah Musibah, Warga Korban Rusak Atap Rumah di Abdya Belum Terima Bantuan Bahan Bangunan
Puluhan rumah warga rusak dan copot atap seng akibat diterbangkan angin dalam peristiwa hujan disertai angin kencang menerpa daerah itu
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Memasuki hari keenam pasca musibah angin kencang, Selasa (14/1/2020), puluhan warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), belum menerima bantuan bahan bangunan seperti atap seng dan triplek dari Dinas Sosial (Dinsos) setempat.
Puluhan rumah warga rusak dan copot atap seng akibat diterbangkan angin dalam peristiwa hujan disertai angin kencang menerpa daerah itu, Kamis (9/1/2020) lalu.
Terparah di Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh, karena dilaporkan 21 unit rumah mengalami rusak atap berat dan ringan setelah diterpa angin.
Kepala Dinas Sosial, Ikhwansyah TA SH dihubungi Serambinews.com, Selasa sore tadi menjelaskan, keterlambatan penyaluran bantuan bahan bangunan, khususnya atap seng kepada korban rusak atap rumah disebabkan tidak ada stok atap seng di Dinas Sosial Aceh.
• VIDEO - Pertemuan Kasad Andika Perkasa dan Panglima Angkatan Darat Kerajaan Thailand di Aceh
Setelah dipinjam dari daerah lain, Dinas Sosial Aceh akhirnya bisa mengirim bantuan atap seng ke Abdya.
“Bantuan atap seng dari provinsi sudah kita terima. Sebenarnya, kita salurkan hari ini (Selasa), namun data korban rumah rusak atap yang dilaporkan keuchik sudah bertambah sehingga petugas kita turun lagi melakukan pengecekan ke lokasi,” Ikhwansyah TA.
Data korban rumak rusak di Desa Padang Baru, Susoh dari sebelumnya dilaporkan 11 bertambah menjadi 21 unit mengalami rusak berat dan ringan.
Desa Pawoh dari 2 bertambah menjadi 4 unit rumah rusak, Desa Pinang 1 unit serta di Kecamatan Jeumpa 2 rumah rusak atap.
“Bantuan bahan bangunan berupa atap seng, triplek dan cat kita salurkan besok (Rabu 15/1/2020),” kata Kepala Dinsos Abdya, Ikhwansyah TA.
Penyaluran bahan bangunan tersebut kepada disesuaikan dengan kebutuhan.
“Satu rumah yang rusak berat di Desa Padang Baru tentu menerima agak banyak,” katanya.
• Wali Nanggroe Cerita Penyelesaian Konflik Aceh di Depan Panglima AD Thailand dan Kasad
Selain bahan bangunan, Dinas Sosial Abdya juga menyalurkan bantuan beberapa jenis bahan pangan dan sandang.
Bantuan bahan bangunan dan pangan disalurkan melalui Kepala Desa/Keuchik Gampong setempat untuk diteruskan kepada para korban, seperti di Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh sebagai lokasi terdampak sangat parah.
Bank Aceh Bantu 100 Lembar Atap Seng
Sementara Kepala Desa/Keuchik Gampong Padang Baru, Susoh, Selamat M Din dihubungi Serambinews.com, Selasa sore mengakui kalau warga korban rusak atap seng rumah belum menerima bantuan bahan bangunan dari Dinsos Abdya.
“Barang kali, besok (Rabu) disaluarkan,” katanya.
Tapi, masyarakat yang menjadi korban rusak atap seng rumah daerah itu sudah menerima bantuan atap seng dari Bank Aceh Cabang Pembantu Susoh yang beroperasi di Desa Padang Baru.
“Bantuan 100 lebar (5 kodi) atap seng itu sudah kita serahkan kepada warga yang menjadi korban rusak atap seng rumah pada Senin (13/1/2020),” kata Selamat M Din.
Jumlah atap seng yang disalurkan sesuai tingkat kerusakan atap seng.
• VIDEO - Kenduri Ie Bu Mak-Mak di Pidie Menyambut Musim Tanam Padi
“Akmal Kamil Hafis (salah seorang kepala lorong) rusak sangat parah mendapat lebih banyak,” kata Keuchik Padang Baru itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan warga korban rusak atap seng rumah di Kecamatan Susoh, Kabupaten Abdya, menerima bantuan masa panik dari Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) setempat sejak Jumat sore berlanjut sampai Sabtu (11/1/2020), lalu.
Puluhan rumah di tiga desa (Padang Baru, Pinang dan Pawoh) menjadi korban copot atap seng rumah akibat diterjang angin kencang dalam peristiwa melanda daerah itu, Kamis (9/1/2020) sore.
Kalak BPBK Abdya, Amiruddin SPd kepada Serambinews.com menjelaskan, bantuan masa panik disalurkan langsung ke rumah warga.
Penyaluran Sabtu tadi, dipusatkan di Kantor Camat Susoh kepada Keuchik Gampong Padang Baru, Selamat M Din.
Selanjutnya, bantuan tersebut diteruskan kepada 21 warga setempat yang menjadi korban angin kencang.
Penyerahan bantuan disaksikan, Camat Susoh, H Zulfan, Danramil dan Kapolsek setempat.
• Ular Kobra Bersarang di Rumah Warga, Tim Damkar Aceh Tamiang Turun Tangan
Amiruddin kepada Serambinews.com menjelaskan, bantuan masa panik yang disalurkan kepada masing-masing warga korban rusak atap seng rumah.
Terdiri atas satu sak beras isi 15 kg dan satu papan telur ayam ras (30 butir) per KK, ditambah minyak goreng, gula pasir, kopi dan roti.
Setiap korban juga mendapat bantuan pakaian, kain sarung, dan handuk.
Amatan Serambinews.com, para korban rusak atap rumah di Desa Padang Baru juga telah menerima bantuan bahan sembako dari Kepala Desa/Keuchik Gampong Padang Baru, Selamat M Din yang diserahkan, Jumat pagi.
Bahan sembako berupa beras dan mie instan dibagi langsung Keuchik Slamet bersama beberapa aparatur desa langsung ke belasan rumah warga yang menjadi korban kerusakan atap rumah.
• 45 Lampu di Halaman Gedung PCC Pidie Disambar Petir
Berikut jumlah rumah yang mengalami rusakj berat ringat bagian atap. Di Desa Padang Baru mencapai mencapai 21 unit, masing-masing rumah milik Akmal Kamil Hafis (6 jiwa), Kasmiati (4 jiwa), Nidaryanti (4:jiwa), Ardianto (3 jiwa).
Rafnidar (3 jiwa), Herza Isman (6 jiwa), Abubakar (5 jiwa), Khairil (5 jiwa), Suaidi (4 jiwa), Dedi Arta Selian (4 jiwa).
Arwin Hasan (3 jiwa), Meri Gusman (4 jiwa), Aisyah (4 jiwa), Junaidi (3 jiwa), Hamid (4 jiwa).
Safruddin (5 jiwa), Maimudin (5 jiwa), Sartina (3 jiwa), Asbudi (5 jiwa), Yasir Ali (3 jiwa) dan Mukhlis (2 jiwa).
Di Gampong Pinang, rumah rusak atap satu unit, yaitu rumah Herlian Herlis (42) yang ditempati 4 jiwa.
Sementara di Desa Pawoh, dua rumah rusak atap yaitu rumah nikik Yulizar (46) yang ditempati 4 jiwa dan rumah Syamsul (50) ditempat 4 jiwa.
Peristiwa hujan lebat disertai angin kencang yang melanda tiga desa di Kecamatan Susoh, selain 24 unit rumah rusak atap, juga copot atap Gedung SMP Negeri 2 Susoh.(*)
• Kisah Hakan Sukur, Mantan Pesepak Bola Turki dan Inter Milan, Jadi Sopir Taksi Online Karena Erdogan