Berita Banda Aceh
Wali Nanggroe Cerita Penyelesaian Konflik Aceh di Depan Panglima AD Thailand dan Kasad
Panglima Angkatan Darat Kerajaan Thailand (Panglima Royal Thailand Army/RTA), General Apirat Kongsompong ke Aceh
Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Panglima Angkatan Darat Kerajaan Thailand (Panglima Royal Thailand Army/RTA), General Apirat Kongsompong beserta rombongan berkunjung ke Aceh, Selasa (14/1/2020).
Kedatangan General Apirat Kongsompong disambut Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Andika Perkasa didampingi Pangdam IM Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko.
Dadi Bandara SIM General Apirat Kongsompong dan rombongan langsung menuju Markas Kodam Iskandar Muda (IM).
• Panglima Angkatan Darat Kerajaan Thailand Kunjungi Aceh Disambut Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa
Di sana, dilakukan pertemuan dan ramah tamah antara General Apirat Kongsompong dengan KASAD TNI, Pangdam IM, prajurit TNI Kodam IM, dan unsur Forkopimda Aceh.
Sejumlah pejabat seperti Sekda Aceh, Ketua DPRA, dan para bupati/wali kota turut hadir, termasuk mantan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem.
Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Al-Haythar juga hadir dan didapuk untuk memberi sambutan di hadapan Panglima RTA, General Apirat Kongsompong.
Wali Nanggroe dalam sambutannya mengatakan, Aceh sebagai daerah pernah dilanda konflik selama puluhan tahun dan berakhir dengan perjanjian damai di Finlandia 2005 lalu.
Aceh saat ini dijadikan contoh dalam penyelesaian konflik bersenjatan oleh sebagian besar negara baik di Asia, Afrika dan Timur Tengah.
Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe menjelaskan bagaimana Aceh dengan Indonesia mengadakan perundingan dan memecahkan persoalan, penyelesaian konflik RI dengan GAM yang berkepanjangan.
“Bagaimana konflik Aceh bisa diselesaikan dengan adanya tawar menawar antara GAM dengan RI. Apa yang bisa kita terima dari RI dan apa yang bisa kita berikan sebaliknya kepada RI, serta apa yang tidak bisa kita berikan,” kata Malik.
• VIDEO - Iran Izinkan Kanada Ungkap Kotak Hitam Pesawat Ukraine International Airlines
Wali Nanggroe menyatakan bahwa perundingan GAM dengan RI sudah tercantum dalam MoU Helsinki, dan diturunkan ke dalam UUPA.
“Dan ini sebenarnya suatu proses bagus dipelajari oleh negara seperti Thailand, karena mereka juga mempunyai masalah independent movement di Thailand Selatan yang belum selesai-selesai hingga sekarang,” kata Wali Nanggroe.
Dalam proses menuju perdamaian, pemerintah kata Wali Nanggroe, tentu saja harus bertindak sebagai regulator sekaligus menjamin keadilan dan kesejahteraan rakyatnya.
Dengan demikian, lanjutnya, perdamaian dapat senantiasa terpelihara, sebab tidak ada alasan rakyat untuk bertikai apabila tatanan kehidupan yang adil terjaga.