Berita Aceh Barat
Penderita Bocor Jantung di Aceh Barat Butuh Uluran Tangan Dermawan, Ayahnya Menderita Thalasemia
Muhamad Bilal Alfarizi (6 bulan), di Desa Pasi Masjid, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat mengalami derita penyakit bocor jantung yang terjadi..
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Jalimin
Penderita Bocor Jantung di Aceh Barat Butuh Uluran Tangan Dermawan, Ayahnya Menderita Thalasemia
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Muhamad Bilal Alfarizi (6 bulan), di Desa Pasi Masjid, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat mengalami derita penyakit bocor jantung yang terjadi sejak lahir.
Sementara pihak keluarga yang ingin mengobati anaknya, terkendala oleh keterbatasan ekonomi yang hidup dalam serba kekurangan, sehingga membutuhkan uluran tangan orang banyak atau donator.
Bilal merupakan anak ketiga dari pasangan Wahyu Purwadi (25) dan Ibu Fitriyandasari (26), yang saat ini keluarga tersebut tinggal di rumah sewa yang beralamat di Desa Pasi Mesjid, Kecamatan Meureubo.
Sementara Wahyu Purwadi sehari-hari untuk menghidupi keluarganya bekerja sebagai buruh bangunan.
Wahyu dan istrinya di karuniai tiga orang anak yang ketiganya lahir premature, masing-masing Muhammad Alif Pratama (4) hingga saat ini dalam kondisi sehat, sedangkan anak yang kedua Arif Pranata (2) mengalami mengalami sesak nafas sejak dari bayi yang juga kerap mengalami kumat.
• Harga Gula Pasir di Pasar Abdya Melonjak, Masyarakat, Pedagang Eceran dan Warung Kopi Kewalahan
• Mulai Bulan Ini, Perangkat Kampung Singkil Minimal Berpendidikan SMA, Ini Sanksi Bagi yang Melanggar
• Korban Hanyut dari Aceh Tengah Ditemukan Meninggal di Sungai Samar Kilang, Di Lokasi Air Berputar
Sementara Bilal anak ketiga mengalami bocor jantung yang kini memerlukan penanganan medis, yang harus dilakukan, akan tetapi kerena keterbatasan ekonomi, hingga saat ini belum bisa membawa anaknya itu ke rumah sakit RSUZA di Banda Aceh, kerena belum ada biaya perjalanan dan makan disana.
Wahyu Purwadi didamping istrinya Fitriyandasari orang tua dari Bilal kepada Serambi, Rabu (15/12020) saat mendatangi Kantor Biro Harian Serambi Indonesia di Jalan Swadaya Meulaboh mengatakan, sejauh ini belum ada pihak yang membantunya terkait kondisi anaknya tersebut.
Diakui, bahwa keluarganya belum melaporkan hal itu ke Puskesmas atau Pemerintah Aceh Barat untuk meminta bantuan terhadap kekurangan yang dialami oleh keluarga kurang mampu itu.
Dikatakannya, bahwa saat pengobatan anaknya ia mengaku pernak dibantu secara pribadi oleh bidan desa di Pasi Mesjid untuk ongkos mobil perjalanan ke RSUZA Banda Aceh.
Disebutkan, saat anaknya mengalami kumat kondisi kuku dan bibit membiru, hal itu sering terjadi saat kedinginan.
• Pasar Rakyat Terbengkalai di Bener Meriah Segara Difungsikan
Disisi lain Wahyu juga mengalami penyakit Thalasemia atau kekurangan sel darah merah. Kondisinya saat kumat seperti orang yang lumpuh lemas tidak bisa bergerak, sehingga kondisi yang serba kekurangan itu membutuhkankan perhatian dan uluran tangan dari semua pihak baik dari donatur dan pemerintah.
“Kami saat ini sangat butuh biaya untuk bawa anak ke rumah sakit, tapi taka da uang” ungkap Fitriyandasari.