Harga Gula
Harga Gula Pasir di Abdya Masih Tinggi, di Pasar Grosir Medan Dilaporkan Mulai Turun
Sedangkan harga di toko grosir di Kota Blangpidie harga gula pasir juga mulai turun berkisar antara Rp 665.000 sampai Rp 670.000 per sak isi 50 kg.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Harga gula pasir putih yang dijual eceran di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) hingga Jumat (17/1/2020), masih tinggi.
Gula pasir di kios atau toko di kampung-kampung setempat dijual berkisar antara Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per kilogram.
Sedangkan harga di toko grosir di Kota Blangpidie harga gula pasir juga mulai turun berkisar antara Rp 665.000 sampai Rp 670.000 per sak isi 50 kg.
Atang, pedagang grosir di Jalan At-Taqwa Blangpidie dihubungi Serambinews.com menjelaskan, harga jual gula yang dijual di toko miliknya sejak Kamis (16/1/2020) turun menjadi Rp 665.000 per sak isi 50 kg dari harga sebelumnya Rp 670.000 per sak.
• Terkait Aturan Pramusaji Wanita tak Boleh Lagi Kerja Diatas Pukul 21.00 WIB, WH Mulai Pantau Kafe
• Pernikahan Beda Negara, Ibunya Dipulangkan ke Kamboja, Dua Bocah di Aceh Timur Diasuh Neneknya
• Dewan Harap Dana ZIS Untuk Berdayakan Ekonomi Rakyat
Bahkan menurut Atang, harga gula pasir di tingkat pedagang di Medan, Sumatera Utara sudah turun lagi pada hari Kamis.
“Hari Kamis (16/1/2020) harga gula pasir di Medan Rp 627.500 per sak (Rp 12.550 per kg) ditambah ongkos angkut Rp 15.000 per kg sehingga modal sampai Blangpidie, Abdya dalam satu sak Rp 642.500 per sak,” kata Atang.
Dengan tingkat harga tersebut, menurut Atang pada hari Jumat (17/1/2020), gula pasir di toko grosir di Blangpidie bisa dijual Rp 650.000 per sak isi 50 kg.
Pedagang tersebut menjelaskan harga gula pasir mengalami kenaikan pada akhir Desember lalu menjelang natal dan tahun baru 2020.
Kenaikan seperti itu dikatakan sering terjadi akibat menjelang natal dan tahun baru toko-toko di Medan tutup dan angkutan dari Pulau Jawa-Medan tidak beroperasi.
Sebelum natal, harga gula pasir tingkat pedagang grosir di Pasar Blangpidie sekitar Rp 610.000 per sak, kemudian naik perlahan-lahan sampai Rp Rp 670.000 per sak.
“Saya belum pernah menjual gula lebih dari Rp 670.000 per sak (Rp 13.400 per kg),” kata Atang.
Dengan tingkat harga tersebut ditambah ongkos becak dan plastik kemasan, maka pedagang kios di kampung menjual gula pasir secara eceran antara Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per kg.
Seperti diberitakan, harga gula pasir tingkat pedagang eceran di Kabupaten Abdya, mengalami kenaikan secara perlahan-lahan sejak akhir Desember lalu hingga pertengahan Januari 2020.
Pantauan Serambinews.com, hingga Rabu (15/1/2020), harga gulang pasir pada kios di kampung-kampung sudah menembus Rp 15.000 per kilogram (kg), atau meningkat Rp 2.000 per kg dibandingkan harga Dersember 2019 lalu Rp 13.000 per kg.(*)