Gangguan Jiwa

Jumlah Orang Gangguan Jiwa di Abdya Meningkat, Ini Rinciannya

Bahkan, keluarga harus berperan aktif, dalam mengontrol keseharian pasien, terutama untuk tidak membiarkan mereka dalam kondisi sedih.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Wabup Abdya, Muslizar bersama dokter ahli jiwa RSJ Banda Aceh, dr Zulfa Zuhra SpKJ, Sekretaris Dinas Kesehatan dan Camat Kuala Batee, bertemu Is (35) penderita gangguan jiwa dalam kondisi dipasung warga Desa Ie Mameh, Kuala Batee, Rabu (16/10/2019). Seteleh dilepas dari pasung dengan cara kaki kiri dipasang rantai, Is dibawa ke RSJ Banda Aceh 

Ia menyebutkan, 597 pasien itu tersebar di sembilan kecamatan dan ditangani oleh masing-masing Puskesmas.

"Pasien yang kita tangani terbagi pada beberapa kriteria. Jumlahnya ada yang meningkat dan ada juga yang menurun," sebutnya.

Misalnya, terangnya, di Puskesmas Lembah Sabil, tahun 2018 menangani 48 orang pasien mandiri, 13 orang pasien bantuan dan dua orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 63 orang.

Kemudian pada tahun 2019, tercatat 50 orang pasien mandiri, 9 pasien bantuan dan dua pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 61 orang.

Puskesmas Manggeng, di tahun 2018 menangani 48 orang pasien mandiri, 13 orang pasien bantuan dan dua orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 63 orang. Tahun 2019, 20 orang pasien mandiri, 41 orang pasien bantuan dan lima orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 66 orang.

Puskesmas Tangan-tangan, di tahun 2018 menangani 50 orang pasien mandiri, 16 orang pasien bantuan dan tiga orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 69 orang. Tahun 2019, 50 orang pasien mandiri, 16 orang pasien bantuan dan dua orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 68 orang.

Sementara di Puskesmas Setia, tahun 2018 pihaknya menangani 15 orang pasien mandiri, 12 orang pasien bantuan dan delapan orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 35 orang.

"Pada 2019 kita menangani enam orang pasien mandiri, 17 orang pasien bantuan dan 12 orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 35 orang," terangnya.

Puskesmas Blangpidie, tambahnya, pada 2018 menangani 60 orang pasien mandiri, 23 orang pasien bantuan dan tiga orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 86 orang. Sementara, 2019 ada 60 orang pasien mandiri, 23 orang pasien bantuan dan tiga orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 86 orang.

Untuk Puskesmas Susoh dan Puskesmas Sangkalan, pada 2018 pihaknya menangani 91 pasien yang terdiri, 45 orang pasien mandiri, 42 orang pasien bantuan dan 4 orang pasien ketergantungan. Sementara pada 2019, total pasien yang ditangani 116 orang, atau 74 orang pasien mandiri, 37 orang pasien bantuan dan 5 orang pasien ketergantungan.

Puskesmas Alue Pisang dan Alue Sungai Pinang, tambahnya, pada 2018 pihaknya menangani 35 pasien, dengan rincian 16 orang pasien mandiri, 16 orang pasien bantuan 3 orang pasien ketergantungan.
Sementara pada 2019, pihaknya menangani 42 pasien, dengan rincian 14 orang pasien mandiri, 28 orang pasien bantuan dan tidak ada pasien ketergantungan.

Puskesmas Kuala Batee, pada 2018 pihaknya menangani 36 pasien mandiri, 12 orang pasien bantuan dan 32 orang pasien ketergantungan, dengan jumlah keseluruhan 82 orang. Sementara pada 2019, pihaknya menangani 80 pasien dengan rincian 36 orang pasien mandiri, 12 orang pasien bantuan dan 30 pasien ketergantungan, 2 orang pasien pasung.

Puskesmas Babahrot, sebutnya pada 2018 pihaknya menangani 18 pasien mandiri, 17 orang pasien bantuan dan tiga orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 38 orang. Sementara pada 2019, 16 orang pasien mandiri, 24 orang pasien bantuan dan tiga pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 43 orang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved