Berita Aceh Tamiang
Kek Bandung Sudah Menahun Sakit di Aceh Tamiang, Tolak Dikasihani dan Arahkan Bantuan untuk Masjid
Justru Kek Bandung, sapaannya mengarahkan penderma yang menjenguknya mengalihkan dana bantuan untuk masjid.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Tubuhnya semakin kurus dan membungkuk.
“Jangankan berobat, makan saja tidak mau,” kata Siti Nasiah ketika ditemui di kediamannya, Jumat (17/1/2020).
Praktis Siti menyitakan sepenuh waktunya untuk mengurus sang suami.
Untuk keperluan makan, dia hanya bisa berharap bantuan dari tetangga yang secara bergilir rutin memberi uang, beras atau kebutuhan pangan lainnya.
Dua anak mereka sendiri tidak terlalu bisa diharapkan karena sudah berkeluarga dan tinggal di luar kota.
“Yang satu tinggal di Langsa, satu lagi tinggal di Gebang, Langkat. Kerja di (buruh) kebun,” lanjut Siti.
Terkait bantuan ini, ternyata Siti harus kucing-kucingan dengan suaminya.
Kek Bandung merupakan sosok orang anti-dikasihani.
Bukan tak sering tetangganya membujuk Kek Bandung ke rumah sakit, namun selalu ditolak.
“Tidak pernah mau dibawa ke rumah sakit. Kalau kita paksa, dia bilang ‘jangan bantu aku, bantu sana masjid’,” kata Herianto, Datok Penghulu Blangkandis.
Herianto yang rutin meninjau perkembangan Kek Bandung malah sering mendapat tausyiah agama.
Tak jarang pula Herianto mendapat pesan dari Kek Bandung agar tidak terlalu sering memerhatikannya, karena saat ini dia sedang pasrah menunggu ajal.
“Yang membuat saya sedih ya itu, Kakek selalu bilang dia tidak usah diobati, karena waktunya sebentar lagi.
Saya gak tahan kalau dia sudah bilang begitu,” kata Herianto. (*)