Berita Aceh Barat

Nelayan Meninggal Saat Melaut, Sekjen Panglima Laot Aceh Barat Minta DKP Berikan Radio Merine

“Kita butuh perangkat merine untuk mengetahui kondisi nelayan yang setiap harinya melaut. Sehingga penggunaan perangkat merine atau radio"

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Nanda Ferdiansyah, Sekjen Panglima Laot Aceh Barat. 

“Kita butuh perangkat merine untuk mengetahui kondisi nelayan yang setiap harinya melaut. Sehingga penggunaan perangkat merine atau radio panglima laot tentu sangat penting, yang tidak lepas dari memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan mengenai penggunaan perangkat marine tersebut,” jelasnya.

Laporan Sa’dul Bahri Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Sekjen Panglima Laot, Kabupaten Aceh Barat Nanda Ferdiansyah meminta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh dan daerah, untuk mengaktifkan dan memberikan radio atau perangkat merine kepada nelayan.

Guna memudahkan komunikasi dan mendapatkan informasi aktual di laut.

Dijelaskan, pentingnya penggunaan spektrum frekuensi radio dan perangkat radio yang tentunya tertib dan aman untuk para nelayan.

Serta aman bagi pengelola pelayaran rakyat di daerah.

Sebab, dengan adanya penggunaan perangkat merine, tentu aman dalam berkomunikasi.

Sehingga mempermudah mendapatkan informasi di laut.

Sepanjang Tahun 2019, Ada 3.676 Warga Pindah ke Aceh Tengah

Kususnya kondisi dan situasi para nelayan di laut.

“Kita butuh perangkat merine untuk mengetahui kondisi nelayan yang setiap harinya melaut. Sehingga penggunaan perangkat merine atau radio panglima laot tentu sangat penting, yang tidak lepas dari memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan mengenai penggunaan perangkat marine tersebut,” jelasnya.

Disebutkan, pada Jumat (17/1/2020) dilaporkan salah satu nelayan Abdul Jalin (Abah Jalil) salah satu Nelayan Lhok Padang Seurahet, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat dilaporkan meninggal dunia di laut.

Nelayan tersebut meninggal, diduga akibat mengalami sesak napas.

Sekitar satu jam, usai bekerja menarik tali pancing rawe.

Sehingga ia meninggal di atas armada boat saat itu.

Kebakaran Siang Bolong, Satu Keluarga Miskin di Jeunieb Kehilangan Tempat Tinggal

Sementara menjelang siang, nelayan tersebut telah dibawa pulang oleh nelayan lainnya ke darat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved