Breaking News

Deretan 'Kerajaan Halu' yang Pernah Hebohkan Publik, Ada Kerajaan Ubur-ubur, Keraton Agung Sejagat

Inilah deretan 'kerajaan' yang pernah gegerkan publik. Belakangan ini muncul kerajaan yang viral di media sosial.

Editor: Amirullah
KOMPAS.com/Istimewa/Tribunnews
Keraton Agung Sejagat dan Kerajaan Ubur-ubur. 

Kerajaan Ubur-Ubur muncul di Kota Serang, Banten pada 2018 lalu.

Kerajaan ini didirikan oleh sepasang suami istri berinisial AS dan RC.

Pasangan tersebut mengaku mendapat wangsit untuk mendirikan kerajaan dan membuka kunci kekayaan dunia.

"Jadi memang kalau kita lihat dari hasil pemeriksaannya apa yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dia didatangi oleh gaib ditunjuk oleh pembuka pintu kekayaan dunia," ungkap Kapolresta Serang AKBP Komarudin seperti dilansir dari Tribun Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Untuk membuka pintu kekayaan, mereka harus melakukan ritual ala kerajaan ubur-ubur.

Ritual dilakukan dengan membaca doa dan dzikir setiap Kamis malam hingga Jumat dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

"Masyarakat sih lapor karena ada keresahan zikir tengah malam dan pemandangan-pemandangan tidak lazim. Biasanya kalau zikir dengan pakaian muslim atau yang perempuan pakai jilbab. Tapi mereka biasa pakaian rumah bukan pakaian muslim," jelasnya.

Kelompok itu juga memercayai nabi perempuan. Sang istri AS mengaku dirinya adalah ratu kidul.

Oleh MUI Kota Serang, kelompok yang memiliki belasan anggota tersebut dianggap sesat.

Curiga Ada Wanita Lain di Kamar Suami, Iis Dahlia Curhat Labrak Satrio Dewanto di Bali

Tata Cara, Bacaan Niat, dan Doa Sholat Dhuha, Ini Keutamaannya Menurut Rasulullah

Panik Kepergok Sedang Mesum, Pengendara Ini Tabrak Satpam Hingga Terpental, Isi Mobil Buat Syok

2. Gafatar

()

Persidangan ke -23 kasus dugaan makar dan penistaan agama terhadap mantan petinggi Gafatar dengan agenda persidangan yakni pembacaan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (16/2/2017)(Lutfy Mairizal Putra)

Sekitar 2016 lalu, beberapa orang dikabarkan hilang secara serentak.

Orang-orang yang diketahui tergabung dalam Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), memutuskan meninggalkan kampung dan eksodus ke Kalimantan.

Menurut keterangan Kasubdit I Keamanan Negara Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri AKBP Satria Adhy Permana, para pengikut Gafatar berangkat dari rasa kebingungan.

Kebingungan tersebut yang lalu dimanfaatkan oleh para pengurus. Pengurus melakukan pendampingan terus-menerus kepada mereka.

Halaman
1234
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved