Berita Subulussalam
Kutuk Intimidasi Terhadap Jurnalis di Aceh Barat, Puluhan Wartawan Subulussalam Demo
Aksi unjuk rasa ini sebagai bentuk solidaritas terkait kasus intimidasi terhadap salah seorang jurnalis di Kabupaten Aceh Barat.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya Direktur PT Tuah Akfi Utama, Akrim yang diduga pelaku pengancaman terhadap wartawan membantah, bahwa ia pernah mengancam tembak Aidil Firmansyah.
Dia menyangkal, apa yang dituduhkan kepadanya.
Menyangkut ancaman tersebut, dikatakannya, sama-sekali tidak benar.
Sementara pada Selasa, (7/1/2020) pihak kepolisian Polres Aceh Barat memberikan kesempatan kepada wartawan, untuk mewawancarai Akrim, Direktur PT Tuah Akfi Utama.
Ia diduga, sebagai pelaku pengancaman terhadap wartawan.
Dalam kesempatan tersebut, Akrim memberikan sejumlah klarifikasi.
Terhadap tundingan kepadanya.
Salah satunya, masalah penggunaan senjata api serta ancaman pembunuhan terhadap wartawan.
Akrim mengaku, bahwa senjata yang sempat diamankan itu bukan senjata api.
Tetapi itu pistol korek api yang dibelinya beberapa tahun.
Benda itu dibelinya sebagai barang koleksi.
Direktur PT Akfi Tuah Utama, Akrim yang dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (7/1/2020) di Mapolres Aceh Barat menjelaskan, bahwa saat wartawan tersebut sampai ke tempatnya bersama kawannya di Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan ia hanya membanting laci meja dengan keras.
Pada saat itu juga, Yatno sebagai penjamin keselamatan Aidil di tempat itu, mengambil benda yang mirip dengan pistol.
Menurut Akrim, itu adalah pistol korek api.
Di mana kemudian pistol korek api tersebut, diselibkan ke pinggang Yatno.