Ibunda Dipapah Cium Terakhir Bupati Saifannur, Ribuan Warga Melayat Jalan Macet 2 Km

Isak tangis dan derai air mata anggota keluarga dan para pelayat pecah saat jenazah H Saifannur SSos, Bupati Bireuen, dimasukkan ke ruang tengah

Editor: bakri
SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS
Ibunda H Saifannur S Sos Cut Hj Rabiah binti Abdullah (pakai kacamata) sedang dipapah untuk melihat dan ingin dekat dengan jenazah anaknya di rumah duka Desa Paya Meuneng, Peusangan Bireuen, Senin (20/01/2020) . 

Sejak mendampingi Saifannur memimpin Pemkab Bireuen, ada satu hal yang sangat melekat dan selalu dikenang Muzakkar. Menurut Muzakkar, almarhum H Saifannur selalu bermusyawarah dan tidak tergesa-gesa setiap kali mengambil keputusan dalam pemerintahan. Saifannur selalu mempertimbangkan berbagai hal saat mengambil keputusan, agar keputusan yang diambilnya tidak mendatangkan masalah lain di kemudian hari.

Muzakkar mengatakan, ia sudah mengenal sosok H Saifannur sejak pindah tugas ke Bireuen. Saat itu, sambungnya, ia mengenal Saifannur sebagai tokoh masyarakat Bireuen dan pengusaha sukses dengan ratusan karyawannya. “Saya sudah mengenal almarhum sejak tugas ke Bireuen belasan tahun lalu, orangnya bijaksana dan tidak tergesa-gesa, kemudian saya menjadi pemdamping almarhum,” ujar Muzakkar.

Meninggalnya H Saifannur menjadi pukulan berat bagi dirinya selaku Wakil Bupati yang sudah mendampingi almarhum sejak 2,5 tahun lebih memimpin Bireuen.

Muzakkar mengulang kembali, ia sangat menyadari banyak kebijakan yang diambilnya diawali dengan musyawarah dan setiap keputusan adalah untuk kebaikan. "Selamat jalan Pak Haji, semoga Allah menempatkan Bapak pada tempat yang mulia dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini," pungkas Muzakkar. (fik/yus)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved