Berita Abdya
Janda Lansia di Abdya Tinggal Sendiri di Rumah tak Layak Huni, tanpa Bantuan PKH atau BPNT
Dinding lapuk dimakan usia, atap daun rumbia sering bocor. Sehingga harus segera disisip dan permukaan lantai semen seadanya, terlihat pecah–pecah.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Nurul Hayati
Dia sangat mengharapkan bantuan tersebut bisa diterima.
Sebagaimana yang telah dinikmati sejumlah warga tidak mampu di desa setempat.
Tapi hingga sekarang, harapan mendapatkan BPNT belum ada kejelasan.
Kebutuhan sehari-hari, Rohana mengandalkan dari pekerjaan mengobati penyakit anak-anak secara tradisional.
Pekerjaan membantu mengobati anak-anak yang sakit sudah dilakoni puluhan tahun dengan pendapatan tidak seberapa.
Rohana memang punya satu-satunya anak.
Yaitu perempuan yang sudah berkeluarga dan tinggal di rumah terpisah tidak jauh dari rumahnya.
Tapi, beberapa waktu lalu, suami dari anaknya (menantu Rohana) terkena stroke sehingga menderita lumpuh.
Ada pun rumah renta sudah ditempati Rohana sekarang ini, kondisinya semakin memprihatinkan.
Dinding lapuk dimakan usia, atap daun rumbia sering bocor.
Sehingga harus segera disisip dan permukaan lantai semen seadanya.
Terlihat pecah–pecah di sejumlah titik.
“Saya tinggal sendiri di rumah ini. Ketika malam tiba ada cucu atau anggota keluarga yang menemani,” katanya lagi.
• Dinsos Bireuen Bantu Kursi Roda untuk Tihasanah, TKW asal Bireuen yang Pulang dalam Kondisi Lumpuh
Kecuali mengharapkan BPNT (kalau PKH tak memenuhi syarat), janda Rohana, juga sangat mendambakan pemerintah membangun rumah sederhana.
Minimal direhap, sehingga bisa menjalani sisa umur dengan tenang.