Virus Corona Serang China
Virus Corona Serang China, Anggota DPR Aceh Sarankan Plt Gubernur Jemput Mahasiswa di Tiongkok
virus mematikan ini bermula dan paling banyak terjadi di Kota Wuhan, China, tempat mahasiswa Aceh paling banyak berada.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh, Drs Alhudri MM yang dikonfirmasi terkait permintaan anggota DPRA agar Pemerintah Aceh menjemput mahasiswa di China, mengatakan bahwa Pemerintah Aceh tidak bisa secara langsung datang ke China, melainkan harus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Alhudri mengatakan dirinya juga sudah mendapatkan perintah dari Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah untuk mencari solusi terhadap persoalan ini.
Menindaklanjuti intruksi itu, kata Alhudri, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing dan pihak-pihak lainnya di Wuhan, China.
“Hasil komunikasi dengan pihak KBRI Beijing bahwa saat ini otoritas Wuhan telah menutup akses masuk dan ke luar Wuhan. Seluruh jalur transportasi ke Wuhan ditutup sementara,” kata Alhudri.
Alhudri memastikan bahwa semua mahasiswa dan masyarakat Aceh, serta Indonesia secara umum dalam keadaan aman dan di bawah perlindungan serta pengawasan Pemerintah Tiongkok.
“Pemerintah Tiongkok berkoordinasi secara terus menerus dengan pihak KBRI di Beijing, terkait kondisi mahasiswa dan masyarakat Indonesia, termasuk Aceh, yang berada di China,” demikian Alhudri.
• Virus Misterius Corona Muncul di Tiongkok, Diduga Berasal Dari Menu Makanan Hewan-hewan Ekstrem

Mahasiswa Aceh Bertahan di Asrama
Alfi Rian Tamara (27), asal Keude Lapang Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen adalah salah satu mahasiswa Aceh yang saat ini sedang berada di Wuhan, China.
Alfi sedang menempuh program master (S2) di Wuhan University of Technoogi, jurusan Education of Science.
Dalam keterangannya melalui Zulkarnaini Syeh Joel, pekerja sosial di Banda Aceh, Alfi mengatakan saat ini mereka dalam kondisi aman di Kota Wuhan.
Hanya saja, kata Alfi, ia bersama rekan-rekan saat ini terisolasi di dalam asrama, karena ada larangan tidak beraktivitas di luar ruangan.
Alfi mengatakan ada empat mahasiswa asal Aceh yang berada dalam satu asrama bersama dia.
“Alhamdulillah untuk saat ini kami dalam kondisi baik-baik saja. Tapi jika terus berlangsung dalam kondisi lama, kami khawatir juga akan berdampak pada kesehatan, karena tidak bisa berolahraga dan menghirup udara segar,” ujarnya.
“Yang paling krisis sih persediaan masker semakin menipis dan juga semakin langka,” tambah Alfi dalam pesan WhatsAppnya kepada Syeh Zul.
Sementara itu, RadioABCAustralia dalam sebuah artikel yang dikutip Tribunnews.com menuliskan laporan seorang warga China tentang kondisi Kota Wuhan saat ini.