Berita Bener Meriah

Ikan Gegaring, Prospek Ekonomi Masyarakat Samarkilang

Kemukiman Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, kini terkenal dengan objek wisata arung jeram, selain itu juga menyimpan...

Penulis: Budi Fatria | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Camat Syiah Utama, Khalisuddin (kiri) memperlihatkan ikan Gegaring di Sungai Samarkilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, Kamis (23/1/2020). 

Ikan Gegaring, Prospek Ekonomi Masyarakat Samarkilang

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Kemukiman Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, kini terkenal dengan objek wisata arung jeram, selain itu juga menyimpan berbagai potensi, salah satunya Ikan Gegaring yang merupakan sumber ekonomi bagi masyarakat setempat.

Camat Syiah Utama, Khalisuddin kepada Serambinews.com, Sabtu (25/1/2020) mengatakan, ikan Gegaring adalah salah satu sumber ekonomi, selain untuk dikonsumsi sendiri oleh warga, cara mendapatkannya ditangkap dari sungai, tidak selalu mudah didapatkan, terutama saat musim hujan.

“Saya menyarankan kepada masyarakat Samarkilang untuk memulai membudidayakan ikan Gegaring atau Iken Pedih (Kerling, Jurung, Dewa) sebagai salah satu sumber ekonomi masyarakat setempat,” ujar Camat Khalisuddin.

Imbauan ini diutarakan Camat setempat pada, Jumat 24 Januari 2020 di Samarkilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah.

Dikatakanya, di daerah lain seperti Brastagi, Sukabumi termasuk di Danau Lut Tawar sudah lama dibudidayakan. Seiring dengan sudah bagusnya akses jalan maka pemasaran apapun hasil usaha masyarakat akan sangat mudah.

Longsor Tumbangkan Pohon Kayu, Timpa Badan Jalan Nasional di Kedabuhen Subulussalam

Manfaatnya Luar Biasa, Ini Yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Minum Rendaman Bawang Putih dan Madu

Bupati Pidie Jaya Resmikan Masjid Paru Keudee, Sempat Roboh Akibat Diterjang Gempa 2016

"Soal harga fluktuatif, ikan Gegaring basah rata-rata dijual Rp 80.000 perkilogram, kering atau sudah disiap Rp 140.000 per kilogram, kalau dalam kondisi hidup lebih mahal lagi, mencapai ratusan ribu rupiah," ungkap Khalisuddin.

Sementara itu, mantan Kepala Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak Aceh Tengah yang juga praktisi perikanan, Iwan Hasri mengatakan, bahwa ikan Gegaring yang punya nama ilmiah Tor Sp memiliki prospek ekonomi yang sangat menjanjikan. 

"Ikan ini sangat disukai karena rasanya yang lezat, harganya lebih mahal daripada ikan mas, nila dan lain-lain. Prospek pasar ke luar Aceh juga sangat besar," ujar Iwan. 

Karenanya, dia berharap penangkapan ikan ini jangan dengan cara-cara terlarang seperti racun dan distroom.

"Mari hentikan penangkapan ikan dengan metode terlarang demi masa depan anak cucu kita," himbaunya.

Terkait budidaya, dijelaskan Iwan, dapat dilakukan dikeramba jaring apung, keramba tancap, kolam air deras dan bahkan di kolam air tenang. 

Pengusaha Aceh, Ismail Rasyid Diundang Khusus ke Acara Pisah Sambut Pangdam XIII/Merdeka

10 Hari Meninggal Tak Kunjung Dimakamkan, Jenazah ibu Hamil Melahirkan Dalam Peti, Keluarga Panik

Tim Hukum PDIP Tak Terima Hasto Kristiyanto Turut Diseret dalam Kasus Harun Masiku: Enggak Adil

Disebutkanya, jika kawasan Samarkilang, Kabupaten Bener Meriah dapat menjadi sentral perikanan Tor di Aceh, dan di Indonesia, tentu akan sangat berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Selain itu, Ketua Karang Taruna Syiah Utama, M Yakub dalam upaya pencegahan stroom dan racun, kami sudah mengantisipasinya sejak beberapa bulan silam. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved