Breaking News

Berita Banda Aceh

Intip, Hi Batik Hadir di Aceh, Tawarkan Beragam Motif Batik Aceh

Maka itu Hi Batik memberikan solusi berupa batik dengan motif songket, hanya bahannya saja berbeda sementara motifnya sama.

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/MAWADDATUL HUSNA
Anggota DPRA, Darwati A Gani didampingi CEO Hi Batik, Hikmah Muliadi mencoba membatik di Showroom Hi Batik, Jalan Tgk Imum Lueng Bata, Banda Aceh, Senin (27/1/2020). 

Maka itu Hi Batik memberikan solusi berupa batik dengan motif songket, hanya bahannya saja berbeda sementara motifnya sama.

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Showroom Hi Batik yang berlokasi di Jalan Tgk Imum Lueng Bata, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh menawarkan beragam motif batik aceh dengan harga bersaing dengan batik di Pulau Jawa.

Sejumlah motif yang tersedia seperti rencong, pinto aceh, songket, gunongan, bungong kala, ukiran di rumoh aceh, batik panglima, serta batik bungong jameun.

Hal tersebut disampaikan CEO Hi Batik, Hikmah Muliadi kepada Serambinews.com, disela grand opening showroom Hi Batik, Senin (27/1/2020).

“Motif aceh itu tidak hanya rencong dan pinto aceh saja, tapi masih banyak motif-motif lainnya yang bisa kita angkat pada batik aceh,” katanya.

Pelamar CPNS Bireuen Sebelum Masuk Ruangan Ujian Wajib Registrasi Ulang dan Diperiksa Badan

Pelamar CPNS Bireuen Sebelum Masuk Ruangan Ujian Wajib Registrasi Ulang dan Diperiksa Badan

Dokter Penyakit Dalam Beri Pengobatan Gratis di Nagan Raya

Pihaknya bertujuan, melalui batik aceh ini dapat melestarikan budaya aceh serta mempromosikan Aceh melalui batik.

Ia menjelaskan beberapa motif batik aceh yang ditawarkan pihaknya, seperti motif songket, diketahui songket asli itu berat dan harganya juga sedikit mahal.

Maka itu Hi Batik memberikan solusi berupa batik dengan motif songket, hanya bahannya saja berbeda sementara motifnya sama.

Sedangkan batik dengan motif bungong kala itu bertujuan untuk menginformasikan kepada generasi muda terkait bungong kala yang sangat penting bagi masyarakat Aceh karena sering dipakai untuk bumbu masakan.

Sementara untuk para pekerjanya sendiri, dikatakan Hikmah, pihaknya melibatkan anak-anak muda Aceh, serta juga memberi peluang kepada penyandang disabilitas khususnya tuna wicara.

“Kami siap menampung untuk mengajarkan batik, dan kita berdayakan untuk menjadi penulis batik nantinya,” sebutnya.

Sementara Anggota DPRA, Darwati A Gani yang juga turut hadir dalam grand opening tersebut menyampaikan saat ini batik sudah cukup dikenal dikalangan masyarakat. Bahkan, seragam sekolah pun juga ada yang batik.

“Selama ini kita memakai batik dari Jawa, sementara Hi Batik ini tempat produksinya ada disini (Banda Aceh-red). Tentu itu menjadi hal yang luar biasa karena dapat menampung tenaga kerja, dan seperti yang kita ketahui pengangguran di Aceh juga banyak,” sebutnya.

Pihaknya juga akan terus mendorong usaha-usaha kecil di Aceh agar semakin berkembang ke depannya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved