Berita Aceh Barat
Kapal dari Iran yang Terdampar di Perairan Meulaboh tak Miliki Dokumen, Ini Identitas 14 Penumpang
Sedangkan 14 WNA yang diduga warga Iran di dalam kapal tersebut sudah didata saat kapal ini sudah tiba di Pelabuhan Jetty Meulaboh, Aceh Barat, Selasa
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
Sedangkan 14 WNA yang diduga warga Iran di dalam kapal tersebut sudah didata saat kapal ini sudah tiba di Pelabuhan Jetty Meulaboh, Aceh Barat, Selasa (28/1/2020)
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Kapal asal negara Iran yang terdampar ke Perairan Meulaboh, Aceh Barat, ternyata tak memiliki dokumen.
Kapolres Aceh Barat Melalui Kasubbag Humas AKP Usmas A Yani, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Selasa (28/1/2020).
Sedangkan 14 WNA yang diduga warga Iran di dalam kapal tersebut sudah didata saat kapal ini sudah tiba di Pelabuhan Jetty Meulaboh, Aceh Barat, Selasa (28/1/2020)
Pendataan ini dilakukan Personel Sat Polair Polres Aceh Barat beserta Personel Airud BKO Polda Aceh.
Kemudian Angkatan Laut Pos Meulaboh, BAIS, SAR Pos Meulaboh, Karantina, Imigrasi dan pihak Syahbandar.
• Viral Gadis Berhijab Jatuh dan Meninggal Saat Belanja, Disebut Virus Corona, Keluarga Klarifikasi
• Pantai Lampuuk dan Lhoknga Aceh Besar Ditutup untuk Umum, Ada Apa?
• Illiza Panggil Mendikbud Mas Menteri Undang ke Aceh Tinjau Pertapakan Lamuri

Berikut nama 14 WNA dalam kapal ini yang diduga warga Iran, yakni Lal Muhammad (43), Annar (38), Al Abbas (41), Abdullah Raisyi (42), Muhammad Rafiq (47), Abdul Nasir (52).
Kemudian Abdullah Fariziq (65), Jawid (31), Ismail (42), Muhammad Rafiq (33), Nathim (24), Adam (31), Syahaqi (41), dan Amir Muhammad (31).
“Menyangkut dengan kebjikan terhadap para WNA tersebut, itu kewenangan pihak imigrasi.
Apakah mereka nantinya akan dipulangkan ke tempat asalnya atau akan berlayar sendiri lagi pulang ke daerah asalnya,” jelas AKP Usmas A Yani.
Menurut Usmas, kapal ini terdampar karena Pum Pizzle (pompa oli) tidak berfungsi, sehingga kapal tak bisa berlayar lagi.
Usmas menceritakan awalnya kapal tersebut mati mesin di kawasan perairan Maldives pada koordinat 04° 26' 616 N 064° 22' 488 E.
Kapal ini terombang ambing hingga ke perairan Meulaboh dengan jarak kurang lebih 15 mil dari garis pantau.
Kapal ini kemudian ditarik oleh KM OEN IJO hingga sampai ke depan (bandar) Pelabuhan Jetty Meulaboh.