Berita Bener Meriah

Pedagang Sayur di Bener Meriah Minta Retribusi Palawija Dihapus

Aksi tersebut dalam rangka menuntut dihapusnya retribusi palawija yang mereka dinilai terlalu membebankan pedagang setempat.

Penulis: Budi Fatria | Editor: Yusmadi
For Serambinews.com
Ratusan pedagang sayur di Kabupaten Bener Meriah yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah (APSBM) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRK Bener Meriah, Selasa (28/1/2020). 

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah 

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Ratusan pedagang sayur di Kabupaten Bener Meriah yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah (APSBM) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRK Bener Meriah, Selasa (28/1/2020). 

Aksi tersebut dalam rangka menuntut dihapusnya retribusi palawija yang mereka dinilai terlalu membebankan pedagang setempat.

Ratusan massa tersebut datang ke gedung dewan dengan mengunakan berbagai kendaraan diantaranya mobil pickup, dan truk.

Para massa itu mendapat pengamanan ketat dari pihak Kepolisian Polres Bener Meriah dan anggota Satpol PP setempat.

Menurut infomasi yang dihimpun Serambinews.com, massa dari Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah (APSBM) melakukan orasi secara bergantian di depan pintu gerbang Kantor DPRK Bener Meriah.

Karena tak dihiraukan, massa emosi hingga terjadi saling dorong pintu pagar Kantor DPRK setempat yang dijaga ketat oleh petugas keamanan.

Setelah pihak keamanan menenangkan massa agar tidak anarkis, Ketua DPRK Bener Meriah MHD Saleh didampingi Ketua II DPRK Bener Meriah, Anwar dan Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK langsung menemui pengunjuk rasa yang mulai tersulut emosi di depan Gedung DPRK setempat. 

Setelah ditemui dan bernegosiasi dengan para koordinator aksi, MHD Saleh mengajak seluruh massa yang hadir untuk masuk dan membahas tuntutan mereka di dalam Ruang Siding DPRK Bener Meriah.

Perwakilan Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah (APSBM), Muhamaddinyah mendesak Pemeintah Daerah Kabupaten Bener Meriah untuk menghapus retribusi palawija, karena hal itu sangat memberatkan pedangang sayur dan berdampak pada petani. 

Selain meminta penghapusan retribusi palawija, Muhamaddinsyah juga meminta pasar-pasar rakyat yang telah dibangun untuk segera difungsikan dan ditertibkan.

Ikut Berantas dan Tangkap Pelaku Narkoba, Keuchik Pondok Keumuning Dapat Penghargaan dari Polisi

Bupati Sarkawi Apresiasi Tim PKH dan TKSK Dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Bener Meriah

Peserta Redelong Adventure Bike Puji Keindahan Alam Bener Meriah

“Kami juga meminta, agar pedangan-pedagang dipusatkan agar pemerintah dapat mengontrol dan mengawasi kesetabilan harga antra pedagang yang satu dengan pedagang lainnya,” kata Muhamaddinsyah.

Secara terpisah, Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi kepada Serambinews.com memberikan tanggapan terkait tuntutan massa dari Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah (APSBM) yang menggelar aksi di Gedung DPRK setempat.

“Saya saat ini yang menjalani amanah sebagai Bupati Bener Meriah berasal dari rakyat kecil biasa. Apa saja yang membawa kemaslahatan kepada rakyat, kepada petani, tentu saja akan saya pertimbangkan dengan baik,” ujar Bupati Sarkawi.

Lanjut Bupati, kita di Bener Meriah sumber PAD yang kita milik sangat terbatas, paling besar adalah dari retribusi dan galian C. Semua itu digunakan untuk pembangunan daerah ini.

“Semua Bupati terdahulu dan yang akan datang menghadapi tantangan keterbatasan sumber PAD. Insyaallah kita akan putuskan masalah ini dengan cermat untuk kemaslahatan Kabupaten Bener Meriah,” pungkas Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved