Berita Subulussalam
Harga TBS Kelapa Sawit Turun, Ketua Apkasindo: Virus Corona Ikut Hantam Harga CPO
Menurut Subangun, awalnya penurunan harga TBS tersebut lantaran suasana imlek di mana terjadi libur panjang.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Seperti berita sebelumnya, Usaha Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Kota Subulussalam kembali dicekcoki persoalan harga yang turun meski tidak drastis namun menganggu perekonomian masyarakat setempat.
Terkini, dari empat Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Kota Subulussalam kompak menurunkan harga TBS masing-masing Rp 30-Rp 50 per kilogram
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Subangun Berutu Rabu (29/1/2020) merilis informasi terkini harga TBS di Kota Sada Kata itu.
Berdasarkan rilisnya, terjadi penurunan harga TBS kelapa sawit hingga Rp 50 per kilogram.
Menurut Subangun hanya satu pabrik yang menurunkan harga Rp 30 per kilogram. Selain menurunkan angka paling kecil, pabrik tersebut juga mematok harga termahal dari empat perusahaan yang beroperasi di Subulussalam.
Subangun menambahkan jika penurunan ini merupakan terbesar dalam kurun sebulan terakhir. Sebelumnya angka penurunan harga TBS hanya berkisar antara Rp 20-Rp 30 per kilogram.
”Terkini ada penurunan harga TBS lagi di empat pabrik yang ada di Kota Subulussalam,” kata Subangun Berutu kepada Serambinews.com
Dia menyebutkan, empat pabrik yang ada di Kota Subulussalam masing-masing PT Samudera Sawit Nabati (SSN), PT Bangun Sempurna Lesatri (BSL), PT Budi Daya Agrotamas (BDA) dan PT Global Sawit Semesta (GSS).
Di PMKS PT SSN harga TBS saat sampai pukul 12.00 WIB tadi, dipatok Rp 1.620 perkilogram. Kemudian di PMKS PT BSL Rp 1.600 perkilogram, di PMKS PT BDA sebesar Rp 1.580 per kilogram. Lalu di PMKS PT GSS Rp 1.640 per kilogram dan hanya turun Rp 30 per kilogram. (*)