Berita Abdya
Jalan hingga Teras Rumah Warga Ie Mirah Abdya Ambruk Diterjang Banjir, Warga Bergumul dengan Lumpur
“Sekarang warga sibuk membersihkan endapan lumpur di permukaan lantai rumah dan membersihkan peralatan rumah tangga yang sempat terendam,”
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Nurul Hayati
“Sekarang warga sibuk membersihkan endapan lumpur di permukaan lantai rumah dan membersihkan peralatan rumah tangga yang sempat terendam,” kata Keuchik Herman.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Banjir luapan sungai yang mengepung Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) pada Selasa malam, sudah surut menjelang Rabu (29/1/2020) dinihari.
Puluhan kendaraan bermotor jenis sepeda motor (sepmor) dan mobil dari dua arah (arah Blangpidie Abdya-Nagan Raya dan sebaliknya) yang sempat terjebak di lokasi sekitar 4 jam, akhirnya bisa melintas sekitar pukul 23.15 WIB.
Keuchik Gampong Ie Mirah, Herman kepada Serambinews.com, Rabu pagi menjelaskan, dampak banjir yang melanda Selasa (28/1/2020) malam, sejak pukul 19.00 WIB menimbulkan kerugian terhadap warga dan kerusakan fasilitas umum.
Lantai beton teras rumah toko (ruko) milik Azhar Amin yang berlokasi pinggir Jalan nasional, ambruk diterjang banjir.
Sehingga, akses masuk dan ke luar dari rumah tersebut menjadi terganggu.
Satu sisi pagar beton Kantor Keuchik Gampong Ie Mirah, juga ambruk diterpa banjir.
• Akhirnya Terungkap, Ini Fakta Mengerikan Sumber Virus Corona, Mirip Dengan yang Ada di Indonesia
Demikian juga bahu Jalan nasional sepanjang 500 meter rusak parah di beberapa titik, akibat digerus banjir.
Termasuk talud bahu jalan dari kawat beronjong, juga ambruk sepanjang sekitar 30 meter.
Bahu Jalan Nasional yang rusak tersebut, menurut Keuchik Gampong Ie Mirah, Herman baru saja ditimbun tahun lalu oleh pihak provinsi.
Setelah usak parah dihantam banjir awal tahun lalu.
“Sekarang harus ditimbun lagi,” katanya.
Pascabanjir dengan ketinggian antara 20 sampai 40 cm yang merendam puluhan rumah warga di Dusun Kuta Malaka selama 4 jam lebih, juga menyisakan endapan lumpur dalam ruangan rumah.
Selain perabotan dan pelataran rumah tangga menjadi basah.
“Sekarang warga sibuk membersihkan endapan lumpur di permukaan lantai rumah dan membersihkan peralatan rumah tangga yang sempat terendam,” kata Keuchik Herman.
Dijelaskan bahwa, banjir luapan Krueng Ie Mirah semakin meresahkan.
Karena frekwensi semakin tinggi.
Penyebabnya, terjadi pendangkalan dasar Sungai Ie Mirah.
• Pria Ini 3 Kali Setubuhi Gadis Tetangga di Ruang Tamu, Mahmudi Beraksi saat Istrinya Ada di Rumah

Sehingga, aliran sungai menjadi lebih tinggi dari badan jalan dan area pemukiman warga.
Peristiwa ini bisa diatasi dengan membangun tebing pengaman tebing sungai dari material bongkah batu atau disebut batu gajah.
Selain itu, mendesak dilakukan normalisasi aliran sungai yang semakin dangkal.
Banjir luapan aliran Krueng (Sungai) Ie Mirah, Selasa malam sempat merendam badan Jalan Nasional sepanjang 500 meter, dengan ketinggian antara 30 sampai 60 cm.
Berlokasi di Dusun Kuta Malaka atau lokasi Simpang Ie Mirah menuju Terangun, Kabupaten Gayo Lues (Galus).
Kendaraan bermotor jenis sepmor dan mobil badan kecil dari dua arah terjebak di lokasi sekitar 4 jam.
Kemudian sudah bisa melintasi pada pukul 23.15 WIB.
Sebelumnya, arus lalu lintas sempat terhenti sekitar 4 jam.
Akibat badan jalan sepanjang 500 meter lokasi Dusun Kuta Malaka dikepung banjir luapan Sungai Ie Mirah sejak pukul 19.00 WIB.
Menyusul hujan lebat mengguyur sejak Selasa sore, tadi.
• 191 Mahasiswa Umuslim Diberangkatkan ke Aceh Tengah, Ini Programnya
"Kendaraan jenis sepeda motor dan mobil badan kecil sudah bisa melintas," kata Ketua RAPI Abdya, Nefi dari lokasi kepada Serambinews.com, Selasa malam, pukul 23.15 WIB.
Permukaan banjir sebelumnya dengan ketinggian antara 30 sampai 60 cm, dilaporkan mulai surut.
Dampaknya, puluhan kendaraan bermotor dari dua arah, kecuali mobil badan lebar, sempat terperangkap di lokasi.
Seperti diberitakan badan Jalan Nasional lokasi Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Abdya, terendam banjir, Selasa (28/1/2020) malam ini.
Banjir akibat luapan aliran Sungai (Krueng Ie Mirah), menyusul peristiwa hujan lebat mengguyur kawasan itu, Selasa sore.
"Banjir luapan mulai merendam badan jalan nasional sekira pukul 19.00 WIB atau waktu magrib malam ini," kata Keuchik Gampong Ie Mirah, Herman kepada Serambinews.com. (*)
• Terkait Upah Pekerja Dibawah UMP, DPRK Lhokseumawe Panggil PT WIKA pada Proyek Pembangunan PLTMG II