Citizen Reporter
Awal Semester Baru di Wuhan Ditunda Tanpa Batas Waktu
WABAH virus corona yang mulanya terdeteksi di Wuhan, Cina, kini semakin menyebar ke berbagai negara
ZAZIRATUL FARIZA, Mahasiswi Master Degree Jurusan Hukum Pidana di Hubei University, Wuhan, Cina, melaporkan dari Pucok Krueng, Kecamatan Pasie Raja, Aceh Selatan
WABAH virus corona yang mulanya terdeteksi di Wuhan, Cina, kini semakin menyebar ke berbagai negara.
Penyeberannya pun sangat cepat.
Pada hari Sabtu, 25 Januari 2020, bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Cina (Imlek), diumumkan oleh Chinese Health Authorities dalam China Daily bahwa sudah 1.287 kasus pneumonia yang disebabkan Novel Coronavirus (2019-nCov) terdeteksi menyerang warga Tiongkok.
Tercatat, 237 dalam kondisi kritis, 41 orang meninggal (39 orang di Provinsi Hubei, satu orang di Provinsi Hebei, dan satu di Heilongjiang).
Selain itu, 38 orang dinyatakan pulih dan sudah dipulangkan dari rumah sakit.
Sedangkan di luar negeri, jangkitan virus corona dilaporkan terjadi di Thailand (empat kasus, dua sembuh), Jepang (dua kasus, satu sembuh), Korea Selatan (dua kasus),
Amerika Serikat (dua kasus), Vietnam (dua kasus), Singapura (tiga kasus), Malaysia (empat kasusu), Nepal (satu kasus), dan Prancis (dua kasus).
• Makanan Ekstrem di China, Daging Babi Digantung Selama 30 Tahun , Harganya Capai Rp 2 Miliar
Wabah pneumonia ini begitu cepat menyebar. Peningkatannya cukup cepat.
Pada 28 Januari 2020 saja sudah 4.535 kasus terkonfirmasi, 60 jiwa terselamatkan, dan 106 jiwa dinyatakan meninggal.
Kemudian, hingga Rabu, 29 Januari 2020 pukul 10.00 WIB, Hangzhou Expat mengabarkan bahwa 5.997 kasus dikonfirmasi terjangkit dan 132 korban corona meninggal dunia.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyebutkan bahwa pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, jamur, atau kerusakan fisik paru.
Disebutkan juga bahwa pneumonia dapat menyerang siapa saja: anak-anak, remaja, dewasa, dan manusia lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia.
Gejala yang muncul pada kasus pneumonia ini di antaranya adalah demam, lemas, batuk kering, sesak atau kesulitan bernapas.
• Pemerintah Aceh Kembali Transfer Dana Rp 50 Juta untuk Mahasiswa Aceh di Wuhan
Melihat fenomena yang semakin membahayakan keselamatan ini, hasil Rapat Polhukam RI, Kemlu RI, Kemenkes RI, dan TNI Angkatan Udara telah menyiapkan dua unit Boeing B737, satu unit C130 Hercules, dan Batalion Kesehatan untuk mengevakuasi WNI di Tiongkok (Sumber: Akun Twitter TNI Angkatan Udara).
Sementara itu, Langen Nidhana Meisyalla, Mahasiswa Program Master Jurusan Psikologi di Hubei University yang masih berada di Wuhan menyatakan kepada saya, jika kondisi ini terus berlanjut selama seminggu ke depan, ia berharap dapat segera dievakuasi ke wilayah yang lebih aman, mengingat jika tetap di Wuhan tanpa ada persediaan makanan yang cukup akan sangat membahayakan kekebalan dan ketanahan imun dari serangan virus.
Siti Mawaddah, Mahasiswi Hubei University yang sampai kini masih stuck di asrama, berharap agar dapat pulang segera ke Indonesia atau pun sekadar berkumpul dengan teman-teman Indonesia lainnya di luar kampus, karena di Hubei ia tinggal hanya berdua dengan teman seapartemennya, orang Brasil.
Cerita unik lainnya datang dari mahasiswa asal Aceh di Wuhan, Nia Alfi Khaira yang sedang berlibur ke luar kota.
Nia yang studi di Central China Normal University, sedang berlibur ke Shanghai.
Saat hendak kembali ke Wuhan tiketnya otomatis dibatalkan lima menit sebelum keberangkatan.
“Untunglah uang tiket dikembali utuh oleh pihak travel,” ungkap Nia.
• VIDEO Terbaru dari Wuhan, Mahasiswa Aceh Keluar Asrama Membeli Makanan, Suasana Kota Sangat Sepi
Untungnya, Nia dari Shanghai langsung bisa balik ke Indonesia via Singapura menuju Bandara Kuala Namu, Medan, Indonesia.
Nia sampai ke Aceh juga tidak mudah, ia harus melalui pemeriksaan yang panjang hingga akhirnya dinyatakan bersih dari segala virus.
Mengenai stok logistik sehari-hari yang menipis dan harganya yang relatif tinggi, kini sudah ada solusinya berupa bantuan uang yang diberikan Pemerintah Aceh, khusus untuk mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan.
Pasar tempat warga biasa berbelanja kini mulai dibuka kembali setelah sempat ditutup menjelang Imlek seminggu lalu, sebagaimana disampaikan Siti melalui panggilan video WhatsApp pagi tadi.
Namun, menurutnya, butuh perjuangan ekstra saat berbelanja.
Pertama, karena harus rela antrean panjang, kemudian juga harus melalui pemeriksaan suhu tubuh.
Jika sudah lolos barulah diperbolehkan rebutan sayur dan bahan makanan lainnya, sebab stok makanan terbatas dan kebutuhan juga meningkat.
Sedangkan pihak Kampus Hubei University sudah membagikan masker serta termometer sejak 24 Januari 2020.
Penasihat akademik para mahasiswa Internasional Hubei University Gong Laoshi, setiap hari terus menanyakan kabar mahasiswa yang berada di kampus.
Jika terjadi kelainan dia wajibkan untuk memberi tahu pihak kampus agar ditangani dengan cepat.
• FOTO - Setelah Virus Corona Melanda, Begini Kondisi Terkini Kota Wuhan
Selain itu mahasiswa juga diwajibkan untuk melaporkan kesehatan setiap waktu, sebagai upaya tindakan pencegahan dari serangan virus.
Sedangkan mahasiswa yang sedang liburan di kampung halaman diimbau agar tidak buru-buru kembali ke kampus.
Awal semester baru yang semula dimulai pada 14 Februari kini ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Mengenai kapan mulainya akan dikabari via WeChat, tentunya setelah keadaan Wuhan membaik.
Pendeknya, virus yang pertama kali terdeteksi pada 31 Desember 2019 ini mengukir sejarah baru di Wuhan hingga dijuluki “Kota Terkunci” dari akses ke luar maupun masuk, jalur darat, air, maupun udara sejak 23 Januari 2020.
Untuk mencegah penyebaran coronavirus ke luar maupun di dalam wilayah Tiongkok, pemerintah setempat mengimbau agar warganya mengurangi aktivitas berkumpul bersama, menghindari keramaian, selalu menjaga kebersihan tangan, dan menjaga ketahanan tubuh.
Sebagai penutup dari saya sebagai mahasiswi Program Master Hukum Pidana di Hubei University yang berhasil pulang ke Aceh sebelum wabah pneumonia tersebab virus corona menyebar seperti sekarang.
Saya sarankan kepada teman-teman yang masih berada di Wuhan untuk mengonsumsi jus belimbing wuluh (belimbing sunti), sebagai antibodi alami yang khasiatnya bagus untuk melindungi dan menjaga kekebalan tubuh dari serangan virus.
• Ungkap Fakta di Balik Virus Corona, Pria Wuhan Sebut Banyak Kejanggalan hingga Resiko Ditangkap