Fakta-fakta Tewasnya Preman Dikeroyok di Kafe, Berawal dari Tolak Bayar Nasi hingga Ayun Parang
Berawal dari Tolak Bayar Nasi Goreng, Berikut Fakta Tewasnya Mandor Angkot Setelah Dikeroyok Pemilik dan Pegawai Kafe.
2. Bawa parang dan mengancam karyawan kafe
Setelah terlibat cekcok di cafe tersebut, Bangun dan Jery meminjam sepeda motor Heru Gunawan Kaban, dengan alasan pulang ke rumah untuk mengganti baju yang sudah basah karena merasa dingin.
Setelah tiba di rumahnya di Jalan Bahagia Gang Budi Utomo, ia meminta uang sebesar Rp 20 ribu rupiah kepada Hendri Kapri dengan alasan lapar dan akan membeli makan.
Selanjutnya, Abadi Bangun (korban) bersama Jery kembali bergerak menuju warung Mie Aceh Pasar Baru.
Sekitar pukul pukul 02.20 WIB, korban bersama Jery kembali mendatangi warung Mie Aceh Pasar Baru dan langsung mengancam karyawan cafe dengan menggunakan parang.
"Karena kondisi terancam, karyawan tersebut meminta tolong kepada pemilik cafe Delicious Mie Aceh Pasar Baru, Mahyudi menyambangi korban dan menanya apa yang terjadi," kata Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing.
3. Bacok pemilik kafe hingga korban tewas dikeroyok
Korban yang tersulut emosinya mengayunkan parangnya.
Sabetan Bangun ditangkis dengan tangan kiri Mahyudin.
Tak mau mati konyol, Mahyudin kemudian mengambil balok dan memukulkannya ke Bangun.
Setelah itu, kedua tersangka lain ikut menganiaya korban hingga terkapar di jalan Pasar Baru.
Melihat Bangun dikeroyok, Jery lari.
Ia kembali setelah memanggil 3 temannya.
"Berdasarkan keterangan dokter jaga di Rumah Sakit Siti Hajar, usai dilakukan pemeriksaan, korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Ilustrasi (TribunWow.com/Rusintha Mahayu)