Nelayan Aceh Ditahan Otoritas Thailand

32 Nelayan Aceh Ditahan Otoritas Thailand, MPO Desak Pemerintah Aceh Segera Beri Pertolongan

"Walaupun sudah 10 hari berada dalam tahanan Thailand, Pemerintah Aceh hingga kini belum menunjukkan respon apapun terkait kasus tersebut,"

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Yusmadi
For Serambinews.com
Koordinator LSM Masyarakat Pengawal Otsus (MPO) Aceh, Syakya Meirizal 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 32 nelayan asal Aceh Timur ditangkap oleh pihak otoritas keamanan laut Thailand di sekitar perairan Phuket pada Selasa, 21 Januari 2020, hingga kini belum jelas nasibnya.

Koordinator LSM Masyarakat Pengawal Otsus (MPO) Aceh, Syakya Meirizal, Sabtu (1/2/2020) mengatakan sejak ditangkapnya nelayan Aceh belum ada tanda-tanda perhatian khusus dari Pemerintah Aceh.

"Walaupun sudah 10 hari berada dalam tahanan Thailand, Pemerintah Aceh hingga kini belum menunjukkan respon apapun terkait kasus tersebut," katanya kepada Serambinews.com.

Kondisi ini, kata Syakya, sangat berbeda dengan respon cepat yang ditunjukkan Pemerintah Aceh terkait nasib 12 mahasiswa Aceh di Wuhan pasca merebaknya wabah corona.

Plt Gubernur Aceh, lanjut Syakya, bahkan menelpon langsung mahasiswa disana dan menanggung biaya belanja harian, mendirikan posko dan secara aktif membantu mengurus kepulangan mereka.

"Kita berikan apresiasi atas respon cepat dan keseriusan Pemerintah Aceh dalam mengurus nasib mahasiswa kita di Wuhan," kata dia.

Namun demikian, Syakya juga berharap agar respon dan keseriusan yang sama ditunjukkan oleh Pemerintah Aceh dalam menyikapi nasib 32 nelayan Aceh Timur yang sudah 10 hari ditahan otoritas Thailand.

"Kita mendesak agar Pemerintah Aceh dan DPRA segera memberikan atensi yang sama seriusnya terhadap nasib 32 nelayan ini," ujar dia.

Untuk diketahui, ke 32 nelayan tersebut merupakan ABK dari kapal KM Perkasa Mahera dan KM Voltus. Saat ini mereka masih ditahan oleh pihak keamanan Thailand.

Menurut informasi, mereka terbawa arus ke perairan Thailand karena minimnya alat navigasi dan faktor kondisi cuaca.

"Jika Pemerintah Aceh abai terhadap kondisi nelayan Aceh yang ditahan itu bisa dibayangkan bagaimana perasaan keluarga nelayan tersebut," tambahnya.

Apabila perhatian Pemerintah Aceh terhadap nelayan berbeda tidak sama dengan mahasiswa, menurut Syakya ini akan menimbulkan kesan bahwa Pemerintah Aceh pilih kasih dan diskriminatif dalam mengurus nasib rakyatnya.

VIDEO - Diminta Berhenti, Kurir Pembawa 288 Kilogram Sabu0Sabu Malah Lepaskan Tembakan ke Petugas

Sempat Dinyatakan Hilang, Nelayan Pulau Banyak Aceh Singkil Akhirnya Selamat, Begini Perjuangannya

Ribuan Nelayan di Abdya tak Miliki Asuransi, Ini Penjelasan Kepala Dinas

Karena itu, Syakya berharap, Pemerintah Aceh dan DPRA segera berkoordinasi dengan Kemenlu dan membentuk tim terkait advokasi hukum dan upaya strategis lainnya agar 32 nelayan miskin ini bisa segera dipulangkan ke Aceh.

"Kita juga meminta Pemerintah Aceh memberikan perhatian kepada keluarga nelayan tersebut selama mereka masih dalam tahanan pihak Thailand," pungkasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved